Pendidikan

Begini Rentetan Fakta Kandasnya Kerjasama Yayasan Ilyas Shafira dan YPIA

Jumat, 29 Januari 2021 - 17:09 | 342.23k
Perwakilan Yayasan Ilyas Shafira Yunus Chalidana didampingi Kuasa Hukum Yayasan Ilyas Shafira, Muhammad Takim, S.H, menunjukkan surat pemutusan kerjasama atau Relokasi Kampus Al Azhar Malang, Jumat (29/1/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Perwakilan Yayasan Ilyas Shafira Yunus Chalidana didampingi Kuasa Hukum Yayasan Ilyas Shafira, Muhammad Takim, S.H, menunjukkan surat pemutusan kerjasama atau Relokasi Kampus Al Azhar Malang, Jumat (29/1/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAYayasan Ilyas Shafira angkat suara terkait surat pemutusan kerjasama dari Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPIA). 

Menurut Perwakilan Yayasan Ilyas Shafira, Muhammad Yunus Chalidana, Yayasan Ilyas Shafira tidak pernah memutuskan atau mengingkari kesepakatan kerjasama yang telah terjalin sejak 2018 lalu. Namun, pemutusan kerjasama murni dari pihak YPIA sendiri. 

Advertisement

Yunus menegaskan, Yayasan Ilyas Shafira awalnya dibentuk untuk menaungi masjid-masjid perumahan Shafira di bawah naungan perusahaan properti Chalidana Group.

Sehingga, kehadiran yayasan murni untuk dakwah dan memperluas upaya tersebut melalui bidang pendidikan di lingkungan perumahan yang mereka bangun.

Pada tanggal 1 Agustus 2018, Yayasan Ilyas Shafira resmi meneken kerjasama dengan YPIA di dua lokasi. Yakni kerjasama pengelolaan pendidikan untuk jenjang pendidikan Kelompok Bermain atau Taman Kanak-kanak Islam Al Azhar  (KB/TKIA) 60 Menganti, KB/TKIA 62 Djuanda, Sekolah Dasar Islam Al Azhar (SDIA) 64 Menganti, dan SDIA 69 Juanda. Perjanjian ini bakal berakhir pada 30 Juni 2021 mendatang.

Sebelumnya, kata Yunus, pada tahun 2016 silam Yayasan Ilyas Shafira telah meminjamkan bangunan gedung sekolah di Malang KB/TKIA Al Azhar 56 dan SDI Al Azhar 56 Malang.

Akad pinjam pakai berlangsung selama empat tahun dan kelanjutan kerjasama akan didiskusikan lebih lanjut saat perjanjian pinjam pakai berakhir pada tahun 2020.

Status pinjam pakai gedung tidak termasuk dalam hubungan kerjasama yang terjalin pada 2018. Karena kerjasama antara Yayasan Ilyas Shafira dan YPIA hanya di dua tempat saja yaitu di Menganti dan Juanda. 

"Jadi, tidak ada sangkut pautnya dengan sekolah kami di Menganti maupun Juanda Resort. Namun permasalahan dimulai dengan sekolah di Malang, yang murni di bawah YPIA," ujar Yunus saat konferensi pers didampingi Kuasa Hukum Yayasan Ilyas Shafira, Muhammad Takim, S.H, Jumat (29/1/2021). 

"Karena memang niat kami ingin mengembangkan dakwah, kami meminjamkan gedung kami selama empat tahun. Kami tidak menarik uang sepeserpun meskipun mereka menarik uang pangkal," imbuhnya. 

Tahun keempat akad pinjam pakai gedung sekolah di Malang, jelas Yunus, berakhir pada November 2020 lalu. Yayasan Ilyas Shafira lantas mempertanyakan kelanjutan status gedung tersebut.

"Karena awal saat meminjamkan tidak berpikir apapun dan hanya niat dakwah. Akhirnya kami bangunkan satu gedung lagi," ucap Yunus. 

Ketika gedung kedua tersebut memasuki tahap finishing, pihaknya mulai menanyakan status gedung, apakah mau dibeli atau disewa. Namun hingga berminggu-minggu tidak menerima jawaban.

Tiba-tiba Yayasan Ilyas Shafira justru menerima surat pemutusan yaitu perihal Realokasi Kampus Al Azhar Malang pada 8 Desember 2020. Bahkan, jelas Yunus, belakangan muncul berita yang memojokkan Yayasan Ilyas Shafira. 

"Yayasan Ilyas Shafira dikagetkan dengan surat dari YPIA. Yayasan Pesantren Islam Al Azhar memutuskan atau tidak melanjutkan kerjasama dengan kami. Ini yang memutuskan adalah pihak YPIA. Bukan pihak kami," terang Yunus. 

Pemutusan ini, lanjutnya, bukan karena kelalaian pihak Yayasan Ilyas Shafira. Akan tetapi berawal dari polemik antara YPIA dengan Shafira di Malang yaitu di kompleks perumahan milik Chalidana Group. Karena pemutusan kerjasama tersebut, Yayasan Ilyas Shafira lantas mencari yayasan pendidikan baru yaitu Yayasan Abdi Bangsa (YAB). 

"Kami komitmen dengan Yayasan Abdi Bangsa (YAB) dan kami akan teruskan komitmen itu," tandasnya. 

Yayasan Ilyas Shafira memilih mengembangkan brand baru agar ke depan keberlangsungan pembelajaran bisa terjaga dengan pengelolaan sendiri. 

Yunus juga menegaskan, selama kerjasama, pihaknya bukan hanya menerima kerugian materiil tapi juga immateriil karena semua aset harus dikerjasamakan dengan YPIA. 

"Memang tidak bisa dipungkiri yang terdampak atas turunnya surat ini selain kami adalah wali murid," jelasnya menambahkan. 

"Kami merasa sangat didzolimi dan tidak sekalipun kami lalai. Akhirnya kami ambil solusi ini brand baru tanpa mengambil uang pangkal. Termasuk komunikasi dengan wali murid untuk tetapi ikut Al Azhar atau memilih transisi," imbuhnya. 

Dalam kesempatan yang sama, M Ilyas, Direktur Chalidana Inti Permata, menegaskan bahwa selama ini tidak ada hubungan kelembagaan antara Yayasan Ilyas Shafira dan YPIA. "YIS (Yayasan Ilyas Shafira) tidak pernah selingkuh karena kami tidak pernah mendirikan sekolah lagi selain di Menganti dan Juanda," ucapnya.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES