Perkuat Pendidikan Karakter, SDIT Ahmad Yani Malang Gandeng Pakar Nasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Cara berjalan, gaya berbicara di depan umum atau public speaking hingga cara duduk guru SDIT Ahmad Yani Malang kini semakin menunjukkan sosok guru berkarakter. Hal tersebut tak lepas dari sentuhan langsung Kak Acun, seorang Pakar Karakter Nasional.
Bersama Yayasan Mata Hati, SDIT Ahmad Yani didampingi hingga dua tahun ke depan. Saat ini program tersebut telah berjalan beberapa bulan, namun perubahan-perubahan yang terjadi sungguh luar biasa. Khususnya dalam masalah karakter para guru yang dibangun lebih dulu.
Advertisement
Pada kesempatan Upgrading, Selasa (9/3/2021), Kak Acun meningkatkan kapasitas para guru berkaitan dengan manajemen kelas. Semua guru merasa hepi dengan hadirnya Kak Acun, karena ilmu baru yang diberikan langsung diterapkan saat itu, sehingga nilai-nilai karakter yang hendak dibangun diharap segera berimbas kepada para peserta didik nantinya.
Menurut Kepala SDIT Ahmad Yani Malang, Nurdiah Rachmawati, SPd, MPd, semenjak sekolah ini berdiri memang para guru semuanya telah berkarakter, dan kemampuan guru terus ditingkatkan dalam hal-hal yang dianggap kecil.
"Mulai dari cara berjalan, cara berbicara, dan sebagainya. Sehingga dimulai dari yang kecil itu maka menunjukkan guru berkarakter. Karena untuk bisa menjadi sekolah karakter yang hebat tentunya guru gurunya harus berkarakter di manapun berada dalam segala hal," tegasnya.
Rangkaian kegiatan dalam rangka pendampingan sekolah karakter oleh Yayasan Mata Hati ini didukung penuh Yayasan Masjid Jendral Ahmad Yani maupun Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF).
Deteksi 'anak langit' dilakukan oleh Kak Acun yang juga pakar terapi (Foto: SDIT Ahmad Yani Malang for TIMES Indonesia)
Pada Rabu (10/3/2021), agenda lanjutan adalah deteksi dini ‘anak-anak langit' atau anak berkebutuhan khusus langsung ditangani oleh Kak Acun yang juga pakar terapis. Ada beberapa peserta didik yang langsung didampingi Kak Acun secara face to face. Para orang tua pun menyambut antusias program ini.
Setelahnya, dilanjutkan pelantikan Student Ambassador atau Duta Karakter dari perwakilan peserta didik yang spesial dilantik orang tuanya sendiri. Antusiasme pendaftar program ini sebenarnya cukup tinggi, namun pada kesempatan ini dipilih 18 peserta yang lolos. Di kesempatan berikutnya, sekolah membuka lebar giliran menjadi Student Ambassador bagi semua peserta didik.
Sebelum dilantik, para peserta diberikan tantangan pada program pra pelantikan. Tantangan itu di antaranya membuat buku harian, kegiatan kebaikan hingga berkisah tentang sahabat Rasul. Pada prosesi pelantikan, nampak suasana haru mengiringi acara tersebut, karena para Student Ambasador yang berjumlah 18 anak didampingi langsung oleh orang tua.
Para orang tua juga terharu karena mereka menerima sungkem dari putra putrinya, juga diberikan kejutan oleh para duta yang dilantik. Ditandai pemberian selempang, para Student Ambasador angkatan ke-1 ini tetap bertugas dalam pembelajaran secara online.
Suasana haru mewarnai prosesi pelantikan Student Ambassador saat peserta melakukan sungkem pada orang tua (Foto: SDIT Ahmad Yani Malang for TIMES Indonesia)
Menurut Penanggung Jawab Program, Wiwin Sutrisni, SPd, dengan adanya Student Ambassador ini akan melatih para peserta didik dalam hal kepemimimpinan. Dimulai dari memimpin diri sendiri untuk semakin berkarakter, seperti sadar shalat, berbakti kepada orang tua dan sebagainya.
Kemudian dalam tugasnya, para Student Ambasador ini menjadi influencer atau teladan sebaya yang mengajak teman-temannya untuk terus berkarakter dalam berbagai hal.
Proyek kebaikan pun diberikan kepada para Student Ambassador lewat tantangan dari kak Acun, yakni untuk mengumpulkan pin kebaikan sebanyak mungkin.
Ini karena para Student Ambassador dianggap sangat berpotensi untuk berkeliling Indonesia, bahkan keliling dunia, bersama Kak Acun mengingat SDIT Ahmad Yani Malang menjadi sekolah dampingan Yayasan Mata Hati yang sangat diandalkan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Dhian Mega |