Pendidikan

Endang Pujiastutik, Sosok Guru Penulis Sejarah Soekarno di Mojokerto

Jumat, 12 Maret 2021 - 23:46 | 131.08k
 Endang Pujiastutik, S.Pd., M.Pd, seorang guru penulis kisah hidup Soekarno. (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Endang Pujiastutik, S.Pd., M.Pd, seorang guru penulis kisah hidup Soekarno. (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOGuru, ujung tombak dari pendidikan. Tujuan besar pendidikan Republik Indonesia mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak terkecuali Endang Pujiastutik, S.Pd., M.Pd. Wanita yang dilahirkan di Surabaya, 16 Juni 1967, selain guru sekaligus penulis buku Soekarno.

Di usia 53 tahun ini, Endang telah menelurkan buku tentang Soekarno dengan judul Tapak Tilas Sang Putra Fajar Di Mojokerto dan Menguak Perjalanan Hidup Soekarno serta buku pembelajaran IPA, Karya Ilmiah, dan Karya Sastra (Cerpen, Cerbung, Puisi)

Advertisement

Lulusan S2 Teknologi Pendidikan, Universitas PGRI Adibuana Surabaya ini telah mengabdikan hidupnya dalam pendidikan selama 35 tahun. Motivasi kuatnya adalah meningkatkan pendidikan agar tidak direndahkan. Pengalaman pahit masa kecil saat dirisak temannya membuatnya tetap tegar dan membuatnya berada pada titik saat ini.

Kelas Cagar Budaya SoekarnoKelas Cagar Budaya Soekarno kecil di SDN Purwotengah 1, Kota Mojokerto. (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

35 Tahun mengabdikan diri untuk pendidikan, Endang saat ini menjadi Kepala Sekolah SDN Purwotengah 1. Sekolah yang konon bernama (Eerte Inlanddsche School) tempat dimana Soekarno kecil menimba ilmunya. Sekolah yang akan menjadi cagar budaya Soekarno sesuai SK Walikota no.188.45/320.2/417.111/2019.

Penulis Buku Tapak Tilas Putra Sang Fajar di Mojokerto

Bersama tim pengkaji fakta Soekarno di Mojokerto, Endang bekerja dengan guru-guru di SDN Purwotengah 1. Baik perjalanan mencari fakta, riset, dan mencari narasumber kunci. Alasannya sederhana agar guru SDN Purwotengah 1 juga memiliki pengetahuan akan sosok Soekarno.

Kota kelahiran Bung Karno ia kunjungi untuk menemukan fakta-fakta Soekarno. Surabaya, Kediri, dan Jombang tidak lepas dari pencarian fakta selama proses penulisan bukunya. Tidak kurang 11 buku tentang Soekarno dan 5 buku tentang Sejarah Indonesia menjadi objek kajian tim.

Kepada TIMES Indonesia ia mengungkapkan lika-liku mencari kebenaran akan sosok Soekarno.

"Saya dapat data tidak dari buku saja, tapi dari orang yang tau atau dekat dengan Soekarno ,dan saya mendatangi kota dan orangnya tidak cukup sekali," terangnya.

Patung Soekarno di tengah tengah SDN Purwotengah 1Patung Soekarno di tengah-tengah SDN Purwotengah 1, Kota Mojokerto. (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

Endang Pujiastutik, mengungkapkan, prinsip hidupnya yakni membagikan ilmu agar berguna untuk orang lain. Menurutnya, semua harus terus berusaha, semangat, dan jangan takut salah.

"Kesuksesan tidak ada yang memberi, diri sendirilah yang membuat kita sejajar dengan orang yang hebat dan luar biasa. Kesuksesan seseorang berbanding lurus dengan kemauannya untuk belajar, bangkit dan mencoba untuk sukses," kata Endang Pujiastutik(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES