Pendidikan

STAIMA Al Hikam Malang Bahas Khazanah Islam Nusantara, Ini yang Menarik

Senin, 15 Maret 2021 - 10:14 | 72.92k
Webinar STAIMA Al Hikam Malang. (foto: STAIMA for TIMES Indonesia)
Webinar STAIMA Al Hikam Malang. (foto: STAIMA for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dan HMP PAI STAIMA Al Hikam Malang membedah khazanah Islam nusantara. Melalui webinar nsional, kampus ini mengulik tradisi Islam Jawa dalam perkembangan khazanah Islam.

Acara dihelat secara daring pada Minggu, 14 Maret 2021. Acara dibuka oleh Ketua STAIMA Al Hikam Prof Dr H Kasuwi Saiban, MAg  dan Umi Salamah MPdI yang juga Kaprodi S1 PAI.

Advertisement

STAIMA-Al-Hikam.jpgPara narasumber webinar STAIMA Al Hikam Malang. (foto: STAIMA for TIMES Indonesia)

Kampus yang didirikan KH Hasyim Muzadi ini menghadirkan pemateri tokoh pemerhati budaya Jawa Cokro Wibowo Sumarsono dan Dr Rosidin, MPdI (dosen STAI Ma’had Aly Al-Hikam Malang).

Di dalam opening speech Umi Salamah menyampaikan bahwa Islam Nusantara adalah model pemikiran, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang dikemas melalui pertimbangan budaya atau tradisi yang berkembang di Indonesia. Sehingga mencerminkan identitas Islam yang bernuansa metodologis. 

"Ini terjadi karena Islam hadir di Indonesia berdampingan dengan budaya (tradisi) lokal, khususnya Jawa, yang disebut juga akulturasi budaya Islam dan budaya Jawa," ujarnya.

Selama berabad-abad lalu, sambung dia, Islam datang ke nusantara, berdampingan dengan  Hindu, Budha dan agama lokal lainnya. "Nah yang menarik di situ, bagaimana ajaran agama dapat berdampingan dengan budaya lokal," kata Umi.

Menurutnya, dalam penyebaran Islam, tantangan-tantangan yang beragam antara daerah karena perbedaan kultur masyarakat. Di Jawa, tantangan berasal dari tradisi mistik Jawa dan budaya Jawa-Hindu. 

"Menariknya, dengan kepekaan intelektual dan kultural para Wali, Islam dihadirkan di Jawa dengan wajah yang santun, adaptif, dan tidak konfrontatif dengan budaya Kejawen asli maupun Jawa-Hindu," jelasnya. 

Islam hadir dengan metode adaptasi kultural sehingga secara sosiologis akan lebih mudah diterima masyarakat Jawa. 
Secara substantif Islam hanya satu, tetapi diekspresikan secara beragam termasuk Islam Nusantara yang menggunakan pendekatan kultural. 

"Hasilnya melahirkan model pemikiran, pemahaman, dan pengamalan ajaran-ajaran Islam yang ramah, moderat, inklusif, toleran, cinta damai, harmonis, dan menghargai keberagaman," jelasnya. 

Sementara, Cokro Wibowo Sumarsono menyampaikan terkait Islam Jawa secara mendalam. Dia membahas terkait Islam Nusantara merupakan penjabaran Islam Rahmatan Lil Alamin yang selama ini selalu digaungkan K. Hasyim Muzadi dan Islam Jawa merupakan penjabaran Islam Nusantara. 

Secara rinci dijelaskan rekam jejak perjalanan masuknya Islam di Indonesia, perspektif jawa, literasi jawa, cagar budaya. Sedang Dr. Rosidin MPdI menyampaikan terkait Islam Jawa dalam perspektif maqashid syariah, ragam Islam Jawa, aspek filosofis, aspek edukatif, aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek hak asasi. 

Para peserta dari mahasiswa STAIMA Al Hikam Malang dan umum tampak antusias dengan bahasan webinar. Mereka tidak beranjak left hingga acara usai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES