Pendidikan

Peduli Palestina, SDIT Salsabila Dua Klesemen Sleman Gelar Doa Bersama

Jumat, 21 Mei 2021 - 21:45 | 65.43k
Kepala Sekolah SDIT Salsabila 2 Klesemen, Sleman, Mohamad Zaelani, MA ketika memimpin aksi peduli Palestina (Foto: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Kepala Sekolah SDIT Salsabila 2 Klesemen, Sleman, Mohamad Zaelani, MA ketika memimpin aksi peduli Palestina (Foto: Ahmad Tulung/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Prihatin kondisi di Palestina, puluhan guru SDIT Salsabila 2 Klasemen Sleman, Yogyakarta menggelar aksi keprihatinan dan doa bersama untuk Palestina yang saat ini menjadi perhatian dunia. Pasalnya akibat serangan dari Israel menyebabkan lebih dari 200 orang meninggal dunia. Kegiatan yang di pimpin langsung oleh Kepala Sekolah Mohamad Zaelani, MA ini diawali dengan melakukan sholat ghaib secara terbatas.

Zaelani dalam orasinya mengatakan aksi peduli ini satu tujuan yaitu kita berdoa mohon pada Allah untuk keamanan, keselamatan dan kebangkitan sahabat dan sudara kita di Palestina. Kita tau saat ini saudara-saudara kita disana sedang dilanda musibah akibat gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel.

Advertisement

SDIT B

Bahkan tidak hanya para tentara yang meninggal tapi banyak anak-anak, ibu-ibu, para janda dan masyarakat yang lain banyak menjadi korban. “Kami patut berduka mudah-mudahan para syuhada yang meninggal diterima Allah dan ditempatkan di surga yang mulia,” kata Zaelani di halaman SDIT Salsabila, Jum’at (21/5/2021) siang.

Menurutnya meskipun saat ini tidak bisa berangkat secara fisik, setidaknya doa minimal harus kita layangkan terus menerus bagi saudara-saudara kita disana. Berharap apa yang kami lakukan ini punya dampak yang lebih besar terutama untuk sahabat dan saudara-saudara kami di Palestina. 

Nah sebagai pendidik kami tentu sangat merasa sedih ketika melihat anak-anak usia sekolah, saat ini tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak, karena  memang kondisi yang masih carut marut, sehingga belum memungkinkan itu terjadi. Sebab itulah yang mendorong kami untuk bisa membuat gerakan aksi ini.

“Harapannya anak-anak sekolah di Palestina segera bisa mendapatkan kebebasan, kemerdekaan, sehingga pendidikan akan bisa didapatkan secara layak,” imbuhnya

Zaelani menambahkan selepas kegiatan ini kami akan membuat gerakan untuk donasi kemanusiaan lewat anak-anak dan wali murid yang kebetulan di sekolah, dan hasilnya nanti akan kita salurkan pada lembaga kemanusian yang memang bisa sampai ke Palestina.

"Gerakan yang kecil ini harapaanya dapat meringankan beban saudara-saudara yang terdampak di Palestina terutama anak-anak yang usia sekolah," terangnya

Selain itu, Alman yang juga guru di SDIT Salsabilah mengatakan banyak saudara-sudara kita yang sama-sama peserta didik di Palestina masih mengalami kesulitan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Ia berharap semoga siswa-siswi disana dalam mengikuti pembelajaran tetap diberi kekuatan, dengan kondisi apapun yang ada disana mudah-mudahan mereka tetap bisa meraih apa yang mereka cita-citakan dan meraup segala pengetahuan yang mereka dapatkan.

Sementara Ratriana, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDIT Salsabila juga menambahkan sebagai pendidik dan anak bangsa, kami selalu memberi dukungan dan doa kepada semua suadara-saudara yang ada disana, semoga semua yang terdampak mendapat perlindungan dari Allah SWT.

“Jangan pernah menyerah dengan kondisi yang sedang terjadi, untuk semua anak-anak terutama yang masih menempuh pendidikan disana, kami senantiasa berdoa agar supaya bisa menjadi generasi yang menciptakan perubahan Palestina menjadi lebih baik,” paparnya dalam aksi keprihatinan dan doa untuk Palestina di SDIT Salsabila 2 Klasemen Sleman, Yogyakarta.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES