Kepala BPPSDMP Kementan Ungkap Potensi Milenial Majukan Pertanian

TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) mengadakan kuliah umum dalam rangkaian Dies Natalis ke-3, Kamis (24/6/2021) di Aula Sasana Giri Sabha. Kuliah umum disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi.
Mengusung tema Agrososiopreneur Berbasis Teknoloogi di Era Revolusi Industri dan Society 5.0, Dedi menekankan pentingnya peningkatan produktivitas sebagai kunci utama dalam tujuan keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia.
Advertisement
"Kuncinya dalam meningkatkan produktivitas itu, yakni Sumber Daya Manusia (SDM) yang memberikan produktivitasnya dalam pembangunan pertanian itu sebesar 50 persen," ujar Dedi.
Dia menyebutkan, seperti halnya negara-negara maju seperti China, Belanda, Swedia hingga Australia memiliki kualitas produk dalam hal pertanian yang sangat maju. Hal itu dilandasi dari besarnya peran SDM yang memang sangat produktif.
Dedi mengatakan, semua negara-negara maju menjadi besar dimulai dari majunya sektor pertanian. Negara-negara tersebut didukung dengan SDM yang andal, profesional, berdaya saing dan berjiwa energik. Untuk itu, dia mendorong generasi milenial Indonesia bisa mencontoh dengan membangun pertanian di Tanah Air.
"Kita harus bisa. Para milenial di sini harus bisa mencapai pembangunan pertanian yang baik di Indonesia," kata lulusan IPB tersebut.
Menurut dia, generasi milenial berperan besar dalam kemajuan segala sektor, tak terkecuali pertanian. Bagaimana para milenial bisa membangun pertanian lewat digitalisasi dan inovasi.
Mahasiswa Polbangtan Malang menyimak pemaparan kuliah umum oleh Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi di Aula Sasana Giri Sabha, Kamis (24/6/2021). (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
"Anak-anak muda idenya banyak. Milenial melalui digital harus bisa berdaya saing. Bisa mengarahkan ke pemanfaatan yang lebih baik," katanya.
Terlebih, kendali internet saat ini yang mampu memiliki daya saing yang tinggi yang sudah seharusnya dimanfaatkan. Hal tersebut, kata Dedi, bisa menjadi kunci utama dalam pembangunan pertanian.
"Sekarang transformasi dari pertanian tradisional ke modern. Jadi harus memiliki kualitas tinggi dan juga mesin-mesin pertanian yang modern. Sehingga jika hasil produk dari ide-ide milenial bisa bersaing dengan negara lain, dapat meningkatkan indeks pertanian kita berkali-kali lipat," tuturnya.
Oleh karena itu, Dedi menginginkan generasi milenial, termasuk mahasiswa Polbangtan Malang mempunyai jiwa energik dan mampu meningkatkan pembangunan pertanian.
Dia mengatakan bahwa bisnis pertanian sangat menjanjikan. Dan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Selanjutnya, tinggal bagaimana memanfaatkan SDA melalui SDM milenial dengan konsep modern untuk menuju daya saing yang lebih besar lagi.
Penekanan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi terhadap generasi milenial dalam pembangunan pertanian sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Pembangunan SDM pertanian menjadi faktor yang mutlak untuk mewujudkan pertanian Indonesia maju.
Untuk itu, kata SYL, Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan.
"Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera. Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan," kata Mentan SYL.
Kegiatan kuliah umum oleh Kepala BPPSDMP Kementan di Polbangtan Malangdihadiri sekitar 100 orang yang terdiri atas mahasiswa dan dosen serta perwakilan UPT Kementan di Jawa Timur. Kegiatan kuliah umum berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |