Pendidikan

Sejarah Hari Ini: 3 Juli, 101 Tahun Berdirinya Institut Teknologi Bandung

Sabtu, 03 Juli 2021 - 15:26 | 131.53k
Institut Teknologi Bandung (ITB). (Youtube)
Institut Teknologi Bandung (ITB). (Youtube)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini akan mengulas sejarah panjang berdirinya ITB atau Institut Teknologi Bandung. ITB yang nama awalnya adalah de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) didirikan oleh pemerintah kolonial pada 3 Juli 1920. Lembaga pendidikan ini menjadi tonggak pendidikan tinggi teknik di Indonesia.

Peristiwa lainnya adalah sebuah kapal perang angkatan laut Amerika Serikat yang berpatroli di Teluk Persia telah menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Iran setelah mengira itu adalah pesawat tempur F-14.

Advertisement

1920: Lahirnya ITB (Institut Teknologi Bandung)

ITB-3.jpgInstitut Teknologi Bandung.(Foto:Dok Okezone)

Sejarah Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 di lahan seluas 30 hektar di Bandung. Saat itu hanya terdapat satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya satu jurusan yaitu de afdeeling der We gen Waterbouw.

Dikutip dari laman ITB, Sejak resmi dibuka untuk tahun kuliah 1920-1921, terdaftar 28 orang mahasiswa TH dengan hanya ada 2 orang Indonesia. Sementara itu, jumlah dosen pada permulaan tahun 1922 terdapat 12 orang Guru Besar. Empat tahun kemudian, pada tanggal 4 Juli 1924 dilepaslah insinyur yang pertama dari TH berjumlah 12 orang.

Status TH dari saat pembukaan sampai tahun 1924 adalah bijzondere school yang kemudian berganti statusnya dari swasta menjadi instansi pemerintah.

Pada Dies ke-6 tanggal 3 Juli 1926, dari 22 orang kandidat insinyur yang lulus berjumlah 19 orang dengan 4 orang di antaranya adalah pribumi. Saat itulah untuk pertama kalinya TH Bandung menghasilkan nsinyur orang Indonesia. Satu dari keempat orang itu adalah Ir. R Soekarno yang kelak menjadi proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.

Kemudian saat pendudukan Jepang pada 1944-1945, TH berubah nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) dan menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung setelah Indonesia merdeka.

Selanjutnya pada 1946, sempat berpindah ke Yogyakarta dengan sebutan STT Bandung di Jogja yang kemudian menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada 21 Juni 1946, terjadi perubahan nama menjadi Universiteit van Indonesie di bawah kendali NICA dengan Faculteit van Technische Wetenschap dan Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri kemudian. Setelah itu pada 1950-1959 menjadi bagian dari Universitas Indonesia untuk Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.

Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan proklamasi kemerdekaanserta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959.

Pada 3 Juli 2021, ITB secara de facto berusia 101 tahun di mana telah menghasilkan lebih dari 120.000 alumni yang berperan penting dalam pembangunan bangsa, memiliki 12 fakultas/sekolah, 128 program studi, dan 111 Kelompok Keahlian, memiliki 25 Pusat, 7 Pusat Penelitian, dan 6 Pusat Unggulan Iptek (PUI). ITB berlokasi di dua tempat lain selain kampus Ganesa Bandung yaitu Jatinangor dan Cirebon.

1988: Kapal Perang AS Tembak Jatuh Pesawat Sipil Iran

Pesawat-Iran.jpgGrafis penembakan pesawat sipil Iran oleh kapal perang Angkatan Laut AS pada 3 Juli 1988. (grafis:inf.news)

Sebuah kapal perang angkatan laut Amerika yang berpatroli di Teluk Persia telah menembak jatuh sebuah jet penumpang Iran setelah mengira itu adalah pesawat tempur F-14. Semua orang di dalam pesawat - hampir 300 orang - diyakini tewas.

Pesawat Airbus A300 itu melakukan penerbangan rutin dari Bandar Abbas, Iran, menuju Dubai di Uni Emirat Arab.

Dikutip dari BBC, USS Vincennes telah melacak pesawat secara elektronik dan memperingatkannya untuk menjauh. Namun, pesawat ini menyatakan diri sebagai pesawat sipil dan menolak mengubah jalur penerbangan. USS Vincennes yang diyakini salah dalam indentifikasi menembakkan dua rudal permukaan-ke-udara, dan satu di antaranya mengenai pesawat.

Pejabat Angkatan Laut mengatakan awak Vincennes percaya bahwa mereka menembaki sebuah jet tempur F14 Iran, meskipun mereka belum mengkonfirmasi hal ini secara visual.

Iran telah bereaksi dengan kemarahan, menuduh Amerika Serikat melakukan "pembantaian biadab" dan bersumpah untuk "membalas darah para martir kami".

Presiden Reagan mengatakan keluarga Vincennes telah mengambil "tindakan defensif yang tepat" dan menyebut insiden itu sebagai "kecelakaan yang dapat dimengerti", meskipun dia mengatakan dia menyesali hilangnya nyawa.

Laksamana William J Crowe, Jr, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan pada konferensi pers Pentagon bahwa pemerintah AS sangat menyesali insiden tersebut.

Pada bulan Februari 1996 AS setuju untuk membayar Iran $61,8 juta sebagai kompensasi atas 248 orang Iran yang tewas, ditambah biaya pesawat dan biaya hukum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES