LP2M UIN Maliki Malang Gelar Workshop Bahas Metodologi Pengkajian Islam

TIMESINDONESIA, MALANG – Pusat Studi Integrasi Islam dan Sains, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar workshop membahas mengenai metodologi rekonstruksi pengkajian islam.
Acara digelar pada Senin (26/7/2021) pukul 08.30 WIB secara daring melalui Zoom Meeting dan Streaming Youtube.
Advertisement
Workshop tersebut menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Prof. Mun’im Sirry, Ph.D., Profesor Teologi dan Studi Islam di University of Notre Dame, USA dan Prof. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag., Profesor Ushul Fiqh di UIN Maliki Malang.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
Prof. Mun’im Sirry dalam menjelaskan materinya mengambil judul rekonstruksi sejarah islam dalam persoalan metodologis.
Ia menjelaskan, sejarah islam menarik untuk dibicarakan dan diskusikan karena mempelajari sejarah islam di masa lalu dapat membantu menyelesaikan persoalan dan tantangan di masa kini.
Namun, sejarah islam juga memiliki persoalan ketika diperbincangkan karena ditulis belakangan lebih dari satu abad setelah peristiwanya terjadi, buku-buku sejarah mengandung kontradiksi inkonsistensi, bias kekuasaan dalam merefleksikan perkembangan teologi doktrin belakangan, dan biografi nabi dalam masalah censorship.
"Lalu bagaimana cara merekonstruksi narasi historis? Yaitu dengan kesarjanaan muslim melalui kritik penelusuran silsilah perawi, debat, dan kritik historis," tuturnya.
Prof. Mun’im menjelaskan, rekonstruksi sejarah memiliki tiga pelajaran yang bisa dipetik yaitu islam tidak lahir secara terisolasi dari iklim monoteisme, islam awal sebagai agama late antiquity, dan kesadaran historis.
Kemudian, Prof. Tutik Hamidah dalam menjelaskan materinya mengambil judul model kajian islam. Ia menjelaskan, terdapat dua model dalam mempelajari islam yaitu pengkajian islam dengan research dan pengajian islam dengan learning islam.
Pengkajian islam dengan research merupakan sebuah usaha untuk memahami dan menjelaskan Islam dalam masyarakat muslim dengan cara sistematis, logis dan empiris. Bisa terdiri dari sumber ajaran, doktrin, norma, perspektif, pemikiran, gerakan, dan perilaku.
Lalu pengkajian islam dengan learning islam yaitu kajian yang digunakan untuk memahami, memraktikkan dan meningkatkan ketaqwaan umat islam.
"Hasil pengkajian islam nantinya dapat menghasilkan teori yang bisa dimanfaatkan oleh stakeholder untuk merespon masalah-masalah terkait dengan islam," jelas Tutik.
Tutik menyampaikan, terdapat tiga model kajian dalam Al- Quran yaitu dengan menggali semua ilmu pengetahuan dari Al- Quran, menerapkan teori ilmu pengetahuan ke dalam ayat-ayat Al-Quran, dan menggunakan sains modern sebagai alat atau metode untuk memahami dan menjelaskan Al-Quran.
Dan terdapat tiga model kajian hukum islam yaitu dengan menggunakan qawaid ushuliyyah atau kaidah-kaidah ushul fiqh, dengan menggunakan qawaid fiqhiyyah atau kaidah-kaidah fiqh, dan dengan menggunakan qawaid maqashidiyyah atau kaidah-kaidah maqashid syariah.
INFORMASI SEPUTAR UIN MALIKI MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id
"Dalam memilih model kajian yang signifikan dapat menggunakan sains modern sebagai alat atau metode untuk memahami dan menjelaskan Al-Quran dan dapat pula menggunakan qawaid maqashidiyyah," tutur Prof. Dr. Hj. Tutik Hamidah ketika menyampaikan materi workshop yang digelar oleh LP2M UIN Maliki Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |