Elyon Christian School Terapkan Merdeka Belajar untuk Era 5.0

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sesuai arahan Kemendikbudristek Nadiem Makarim mencanangkan program kebijakan baru, Merdeka Belajar. Program ini menegaskan bahwa kemerdekaan belajar artinya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih pelajaran sesuai minat mereka. Sejalan dengan gagasan tersebut, Elyon Christian School (ECS) sebagai sekolah satuan pendidikan kerja sama (SPK) di Surabaya.
Memprioritaskan untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas peserta didik dengan kecakapan abad 21 seperti kreativitas, pemikiran kristis, komunikasi dan kolaborasi melalui pendekatan holistik dan kurikulum internasional Cambridge.
Advertisement
Kurikulum Cambridge menjadi pilihan terbaik setelah melalui kajian dan studi yang panjang yang dilakukan oleh ECS. Kurikulum ini menawarkan fleksibilitas seperti pilihan mata pelajaran yang sangat luas, penyesuaian dengan budaya lokal (dengan pendekatan internasional), menumbuhkan rasa keingintahuan dan semangat belajar jangka panjang. Beragamnya pilihan mata pelajaran yang ditawarkan memfasilitasi peserta didik untuk belajar sesuai dengan potensi, minat dan kebutuhan di jenjang pendidikan lebih tinggi.
Selanjutnya, pemetaan potensi dan minat siswa telah dilakukan sejak dini dengan komunikasi intensif antara konselor dengan orang tua dan siswa sehingga sehingga kebutuhan belajar setiap siswa bisa terakomodir. Siswa dapat tumbuh dengan kecintaan untuk belajar, mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan mempersiapkan pendidikan di jenjang universitas.
Diungkapkan oleh Elemas Theo sebagai Direktur Operasional, Elyon Christian School bahwa sekolah ini menerapkan kurikulum Canbridge dan fokus mengembangkan 5 jurusan akademik.
"Di jenjang SMP dan SMA, ECS mengembangkan 5 jurusan akademik yang memungkinkan mereka untuk lulus dan diterima di universitas. Jika pada sekolah dengan kurikulum nasional hanya 2 aliran akademik: IPA dan IPS. Kami juga memiliki ini juga; hanya saja kami telah mendiversifikasidan menyesuaikan sesuai dengan minat dan bakat siswa. Hasilnya adalah sistem aliran dan sub-aliran yang terspesialisasi dan sangat terfokus," ungkap Elemas pada acara press conference Kamis, (19/08/21)
Secara keseluruhan 5 aliran yang tersedia untuk siswa ECS: Sains, Ilmu Komputer, Bisnis, Seni & Desain, dan Musik.
Mengenai Kurikulum Cambridge, kurikulum tersebut sesuai dengan standart international yang diterapkan dari Universitas Cambridge yang digunakan untuk sekolah SMA tersebut.
"Proses pembelajaran Cambridge, merangsang daya berpikir mereka lebih dalam lagi memberikan challenge dan pendekatan yang berbeda," tambah Elemas.
Teknologi menjadi dasar utama pembelajaran di Elyon Christian School (ECS) karena pada era digitalisasi, siswa dituntut untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan didukung oleh Cambridge international maka siswa yang dicetak semakin berkualitas serta berpikir kreatif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |