Pendidikan

Pendirian SMK Negeri di Glenmore Banyuwangi Dinilai Tidak Tepat

Jumat, 20 Agustus 2021 - 19:39 | 96.52k
Ketua LP Ma'arif NU Banyuwangi, Zaki Al Mubarok (FOTO: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)
Ketua LP Ma'arif NU Banyuwangi, Zaki Al Mubarok (FOTO: Rizki Alfian/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bakal memiliki gedung SMK Negeri baru. Sekolah kejuruan tersebut akan berdiri di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore.

Namun, pendirian sekolah plat merah tersebut menuai kritik karena dinilai berdekatan dengan lembaga sekolah swasta.

Advertisement

Dikhawatirkan, jika sekolah negeri tersebut benar-benar berdiri, maka akan berdampak terhadap sejumlah sekolah swasta yang ada di sekitarnya.

Dampak serius lainnya, bisa jadi sekolah swasta yang berada di sekitar calon gedung SMK Negeri itu akan kesulitan mencari siswa baru hingga terancam tutup, karena kalah dengan sekolah milik pemerintah.

Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP MA'ARIF NU) Kabupaten Banyuwangi, Zaki Al Mubarok menyayangkan rencana pendirian SMK Negeri di Kecamatan Glenmore itu, mengingat di lokasi tersebut berdekatan dengan lima SMK swasta.

Zaki-Al-Mubarok-2.jpg

"Ada SMK Raudlatussalam jaraknya 500 meter dari rencana lokasi, SMK NU Miftahul Falah jaraknya 1,5 kilometer, SMK Al Azhar 2,5 kilometer, SMK Muhammadiyah 4 Glenmore 3 kilometer dan SMK PGRI Sempu yang jaraknya 3,5 kilometer," ungkap Gus Zaki sapaan akrabnya,

Bahkan pada tahun ajaran 2021/2022, di antara lima sekolah swasta tersebut ada yang tidak mencapai pagu penerimaan peserta didik baru (PPDB).

LP Ma'arif NU Banyuwangi menilai rencana pendirian SMK Negeri tersebut tidak tepat.

"Berdasarkan data dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Banyuwangi, pada PPDB tahun pelajaran 2021/2022 SMK di wilayah Glenmore dan sekitarnya, banyak yang tidak dapat memenuhi pagu yang ditetapkan," tegas Gus Zaki.

LP Ma'arif NU Banyuwangi menyebut, daripada memboroskan APBN untuk mendirikan sekolah negeri baru, lebih baik digunakan untuk membantu SMK swasta di sekitar dengan peningkatan sarana prasarana dan penguatan kualitas SDM.

"Apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, seharusnya pemerintah menghemat anggaran bukan malah melakukan pembangunan," ungkap Gus Zaki.

Dalam permasalahan tersebut, lanjut Gus Zaki, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus hadir dan tidak boleh abai serta menutup mata atas sekolah swasta.

Sebab selama ini sekolah swasta seolah-olah anak tiri.

"Bahkan ada yang bilang 'anak haram'. Padahal kehadiran sekolah swasta sangat membantu tugas pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945," ujarnya.

Oleh sebab itu, sekolah negeri dan sekolah swasta tidak boleh ada gap. Hal itu sesuai dengan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) Pasal 11 yang berbunyi Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bakal memiliki gedung SMK Negeri baru. Sekolah kejuruan tersebut akan berdiri di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. Namun, pendirian sekolah plat merah tersebut menuai kritik karena dinilai berdekatan dengan lembaga sekolah swasta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES