Pendidikan

UAD Resmi Buka Jenjang S3 Program Studi Ilmu Farmasi

Rabu, 25 Agustus 2021 - 23:46 | 51.19k
Rektor UAD, Dr. Muchlas ketika menyerahkan SK Izin Pembukaan Program Doktoral Prodi Ilmu Farmasi UAD kepada Dekan Fakultas Farmasi UAD. (FOTO: A.Tulung/TIMES Indonesia)
Rektor UAD, Dr. Muchlas ketika menyerahkan SK Izin Pembukaan Program Doktoral Prodi Ilmu Farmasi UAD kepada Dekan Fakultas Farmasi UAD. (FOTO: A.Tulung/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi membuka program doktoral atau jenjang S3 untuk Program studi (prodi) Ilmu Farmasi. Program doktor bidang Ilmu Farmasi ini menjadi program doktor pertama di lingkungan perguruan tinggi swasta di DIY, dan di bawah naungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA).

Rektor UAD, Dr. Muchlas MT, mengatakan Program dDoktoral Ilmu Farmasi UAD merupakan pertama kalinya dibuka di perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA). Bahkan, di lingkungan PTS yang ada di DIY, UAD juga menjadi yang pertama menyelenggarakan program doktor bidang farmasi.

Advertisement

"Kita berharap program S3 ini baik di lingkup internal maupun eksternal, dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi nilai-nilai kemanusiaan yang sedang diperjuangkan perserikatan Muhammadiyah," kata Muchlas di Kampus Utama UAD, Bantul, Rabu (25/8/2021). 

Muchlas mengatakan, dibukanya program doktoral farmasi ini salah satunya untuk mengakselerasi program hilirisasi riset-riset kita. Hal ini merupakan tantangan baru bagi civitas akademik untuk menghasilkan riset-riset.

Dikatakannya, riset-riset yang dihasilakan juga tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan pembelajaran saja. Namun, juga untuk menopang ekonomi bangsa dan negara, utamanya bagi pengembangan industri farmasi di Indonesia.

"Kita berharap dengan adanya program doktor farmasi, outcome-nya kami dapat memperbanyak ahli di industri farmasi yang nantinya bisa meningkatkan riset-riset dan dapat mengambangkan industri farmasi di Indonesia," ungkapnya.

Kepala LLDikti 5 Wilayah 5 Prof. Dr. Didi Achjari  menambahkan, berdasarkan hasil review Tim LLDikti Wilayah V bahwa program S3 Ilmu Farmasi di Indonesia telah diselenggarakan oleh 6 Perguruan Tinggi (PT).

“Di Yogyakarta baru 1 PT yaitu UGM, untuk PTS di lingkungan LLdikti Wilayah V baru UAD penyelenggara program doktor Ilmu Farmasi. Berharap prodi ini kedepan menjadi prodi unggulan yang punya keunikan di UAD, sebab UAD memiliki cukup banyak guru besar bidang farmasi,” ungkap Didi.

Selain itu menurut dia, keunikan menjadi hal utama dalam pengembangan keilmuan di program S3 Ilmu Farmasi UAD, sehingga ke depan lulusan S3 farmasi dapat dibekali dengan skill khusus, diantaranya adalah perkembangan keilmuan berdasarkan revolusi industri 4.0, terintegrasi pada nilai-nilai islam dalam pengembangan ilmu dengan fokus dengan kajian halal.

“Sehingga keunikan ini menjadi ciri khas UAD, kalau dulu orang beramai-rami dengan istilah halal tourism  maka istilah di farmasi halal medicine,” katanya. 

Dia menambahkan ke depan prodi tersebut bukan hanya keunikan yang menjadi keunggulan, tetapi bagaimana pengembangan ilmu melalui penelitian-penelitian yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Terutama dalam menghasilkan produk atau obat kesehatan yang nantinya dapat di produksi massal.

“Sebagai contoh pengurangan produk kimia diganti dengan bahan herbal yang kehalalannya sudah pasti dengan memanfaatkan bahan herbal. Bahkan vaksin Covid-19 dengan bahan herbal, itu menjadi menarik sebagai inovasi. Sehingga Kerja sama dengan pemerintah dan pelaku dunia usaha dan dunia industri terus ditingkatkan sebagai wujud eksistensi UAD,” terang Didi. 

Untuk diketahui, izin pembukaan prodi baru ini ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Kemendikbud-Ristek terkait Izin Pembukaan Program Doktoral Prodi Ilmu Farmasi di UAD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES