Apa Saja Pendidikan di Ponpes Al Musyaffa’ Sudipayung Ngampel Kendal? Ini Jawabnya

TIMESINDONESIA, KENDAL – Yayasan Pondok Pesantren atau Ponpes Al Musyaffa' di Kabupaten Kendal saat ini masih terus berbenah guna meningkatkan kualitas pendidikan. Selain bebenah dalam sarana dan prasarana pendidikan, Ponpes Al Musyaffa juga terus berbenah dalam segi fisik bangunan dan fasilitas-fasilitas untuk santri.
Yayasan Al Musyaffa’ merupakan lembaga pendidikan NU yang berbasis Pesantren metode salaf, yang mendalami isi kandungan Al Qur’an dan Hadits serta pendalaman kitab-kitab klasik (kitab kuning) yang bermadzhab imam Syafii atau lebih populer dikenal dengan metode Salafiyah. Yang lebih menarik lagi, ada program Tahfidznya juga.
Advertisement
Di bawah naungan pengasuh Kiai Muchlis Musyaffaa', Ponpes Al Musyaffa' kian hari kian Tahun terus berkembang hingga santri putra- putri yang mondok di situ tidak hanya dari daerah Jawa-Bali, bahkan dari luar daerah.
Yayasan Al Musyaffa’ terletak di Dukuh Kampir Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Yayasan ini dirintis KH. Muchlis Musyaffa’ sejak tahun 1989. Kiai Muchlis Musyaffa' merupakan anak ke-5 dari Almarhum Kiai Musyaffa’ (wafat pada 1986) dan Alm Nyai Hajah Rihaniyah.
Awal Mula Berdirinya Yayasan Al Musyaffa'
Pengasuh Pon-Pes Al musyaffaa', Kiai Muchlis Musyaffa mengatakan, awal mula merintis Pesantren, hanya ada beberapa wali santri yang berasal dari desa tetangga yang mau menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di pesantren yang ia rintis sampai saat ini.
Awal mula merintis, yayasan belum bisa memberikan fasilitas yang memadai, seperti kamar tidur, tempat belajar dan lain sebagainya. Namun saat itu santri-santri tinggal serumah dengan Kiai Muchlis.
"Karena saya belum bisa memberikan fasiliatas yang memadai, rumah yang saya tinggali saya jadikan tempat untuk mereka juga pada saat itu, waktu itu rumah saya terbagi menjadi tiga bagian (bagian depan, bagian tengah dan bagian belakang)," kata Kiai Muchlis Musyaffa’ saat ditemui di kediamannya, Sabtu (28/8/2021).
Bagian depan adalah ruang untuk santri putra, bagian tengah untuk beliau sendiri, dan bagian belakang untuk santri putri. Dari satu rumah itu ada dua kamar mandi. Satu kamar mandi digunakan untuk keluarga beliau, dan yang satunya digunakan untuk santri.
Lambat lain, lanjut Kiai Muchlis, perkembangan Pesantren di tahun-tahun berikutnya, santri-santri terus bertambah. "Hingga mulailah dibangun asrama tersendiri untuk santri putra maupun santri putri," kata Kiai Muchlis sambil meneruskan cerita jerih payah berjuang membesarkan pesantrennya.
Hingga kini, imbuh Kiai Muchlis, di tahun 2021 ini, perkembangan santrinya terus bertambah hingga tak terbendung, yang menjadikan bangunan yang ada tak bisa mengimbangi perkembangan laju santri.
"Bisa dibayangkan, saat ini kamar untuk santri yang kami punya hanya berukuran 4x4 yang ditempati untuk 30-40 santri. Ketika jam tidur, tak semuanya bisa tidur di kamar melainkan ada yang tidur di teras kamar, di gedung belajar, dan di sudut-sudut ruang gedung lainnya," terangnya.
Unit Pendidikan Yayasan Al Musyaffaa'
Lebih lanjut Kiai Muchlis menjelaskan, ada tiga unit pendidikan yang diterapkan di Yayasan Al Musyaffa, di antaranya yaitu, kajian kitab kuning dengan metode salaf, Program Tahfidz Al-Qur'an, Jenjang pendidikan formal (SD, SMP, SMK) dengan paduan kurikulum Pesantren.
Sementara itu, Pengurus Harian Yayasan Al Musyaffa', Syarihul Huda, menambahkan, yayasan Al Musyaffaa', saat ini Masih membutuhkan tempat atau gedung untuk kegiatan belajar mengajar. Bahkan masih membutuhkan satu mushola lagi untuk shalat jamaah para santri.
Di tahun 2021 ini, tercatat ada sekitar 2.000 santri putra- putri yang bermukim di Pesantren tersebut. "Sehingga Mushola yang ada saat ini tidak mampu menampung untuk Shalat Jamaah semua santri," imbuhnya.
Saat ini, Yayasan berupaya menambah bangunan Mushola lagi yang diharapkan bisa menampung jamaah shlat hingga 1600-2000 orang. Saat ini, tengah dimulai perancangan pembangunan Mushola dengan bangunan tiga lantai. Rencananya, pembangunan mushola tiga lantai itu menelan anggaran sebesar Rp2.300.000.000.
"Namun, saat ini karena belum tercapai biaya untuk meneruskan atau menyelesaikan pembangunan mushola dengan tiga lantai tersebut, kami mengajak para donatur dan Muhsinin untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan Masjid ini. InsyaAllah amal jariyah ini akan terus mengalirkan pahala kepada para donatur," katanya.
"Informasi lainnya yang terkait pembangunan Masjid Al Musyaffa' ini, sodara-sodari (Donatur) atau Muhsinin bisa menghubungi kami melalui nomor telepon atau media sosial yang kami miliki," pungkas Syarihul Huda.
Kontak yang bisa dihubungi adalah Syarihul Huda (Pengurus Harian Yayasan Al Musyaffa') di wa.me/6281901248600, Moch Arifuddin (PJ Campaign Penggalangan Dana Kitabisa) di wa.me/6281227237546. Atau Melalui Media Sosial Ponpes Al Musyaffa' atau bisa datang langsung survei lokasi di Jl. Kampir - Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |