Agar Santri Sukses, Pengasuh Ponpes Tremas Pacitan Gelar Tirakatan Jelang Ujian

TIMESINDONESIA, PACITAN – Upaya agar santri menjadi orang sukses, pengasuh Ponpes Tremas, Pacitan, Jawa Timur menggelar tirakatan setiap menjelang ujian.
"Agenda ini memang rutin kami lakukan setiap menjelang ujian madrasah para santri," kata Kepala MTs Salafiyah Ponpes Tremas, KH Muadz Harits, Minggu (29/8/2021).
Advertisement
Ia menambahkan, kegiatan yang berisi doa bersama, munajat dan khotmil Quran dilakukan secara bergiliran masing-masing keluarga besar.
"Kegiatan bertempat di ndalem PaguronSsoko Papat. Untuk cawu satu ini penyelenggaranya dari garis keturunan KH Harits Dimyathi. Cawu dua oleh keluarga KH Habib Dimyathi dan cawu tiga keluarga KH Hasyim Ihsan serta KH Abdurrozaq," imbuhnya.
Para santri ikuti khotmil Quran menjelang ujian. (foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Lebih lanjut, pria sapaan akrab Gus Muadz mengaku, tirakat pengasuh ini sudah menjadi tradisi sejak tahun 1980-an sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab terhadap segala yang berkaitan dengan santri.
"Dikhususkan untuk para santri MTs Salafiyah dan MA Salafiyah Mu'adalah agar dalam mencari ilmu diberikan kelancaran, apalagi saat ujian tetap sehat dan sukses," terangnya.
Selain itu, pimpinan umum Ponpes Tremas, KH Fuad Habib Dimyathi menyampaikan pesan kepada para santri yang hendak menjalani ujian.
"Bismillah, belajar yang sungguh-sungguh. Kami semua mendukung dan mendoakan kalian semuanya," jelasnya.
Imtihan atau ujian Madrasah Salafiyah di Ponpes Tremas merupakan momen yang sakral. Sehingga Pondok Tremas selalu memberikan perhatian khusus kepada para santri.
Tampak para santri MA Salafiyah Mu'adalah mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh. (foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
"Karena imtihan di sini bukan sebatas seremonial dan formalitas saja. Selain dengan usaha lahir seperti belajar, telaah kitab kuning dan lalaran nadzom, santri juga berikhtiar batin dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt seperti ziarah makam sesepuh dan asmaul husna," jelasnya.
Sebagai tambahan, sistem pendidikan di Ponpes Tremas adalah sistem berbasis kitab kuning dengan metode salafiyah. Tradisi yang sudah dua abad ini tetap dipertahankan seiring kemajuan zaman.
Namun untuk teknologi dan informasi, para santri juga dibekali bermacam skil seperti TIK, pramuka, entrepreneur, vokasional pelatihan kerja dan wirausaha. Tak jarang lulusan Ponpes Tremas yang sukses menjadi orang-orang besar di Indonesia seperti Prof M Nuh, Rektor UIN SUKA Yogyakarta, Yudian Wahyudi, Prof Musa Asyarie dan yang lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |