Pendidikan

BEM Kampus DIY Dukung Vaksinasi Sebagai Syarat Perkuliahan Tatap Muka

Minggu, 29 Agustus 2021 - 14:09 | 35.77k
Pelaksanaan diskusi yang digelar BEM Nusantara DIY. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Pelaksanaan diskusi yang digelar BEM Nusantara DIY. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus di DIY mengaku siap mendukung program vaksinasi Covid-19. Hal ini agar segera tercipta Herd Immunity (Kekebalan Komunal) di lingkungan kampus, juga sebagai salah satu syarat untuk kembali menggelar perkuliahan tatap muka.

Pernyataan ini disampaikan dalam forum diskusi. Menyikapi kurang efektifnya sistem perkuliahan online. Hadir pada diskusi yang digelar Minggu (29/8/2021) di Narasa Restoran Jalan Sokowaten Plumbon Banguntapan Bantul pengurus BEM dari Universitas Janabadra, UIN Sunan Kalijaga, STMIK Akakom, ISI dan STIE Widya Wiwaha.

Advertisement

Ketua BEM Nusantara DIY, Achmad Mubarok mengatakan selama masa pandemi Covid-19 kegiatan perkuliahan hanya berlangsung secara daring. Kondisi itu dinilai tidak ideal untuk kegiatan pembelajaran mahasiswa. Karena hampir dua tahun sama sekali belum pernah melakukan perkuliahan tatap muka.

Bertolak dari fakta ini, mahasiswa mendesak pihak kampus untuk segera menggelar perkuliahan tatap muka. Sebagai konsekuensi, mahasiswa siap mendukung semua persyaratan untuk dapat kembali menggelar tatap muka.

BEM Nusantara DIY b

"Bukan kami menolak kuliah daring. Namun kualitas generasi penerus bangsa juga patut menjadi perhatian," tegas Achmad Mubarok.

Bahkan pengurus BEM siap melakukan sosialisasi kepada rekan mahasiswa lain agar mau mengikuti vaksinasi. Ini perlu dilakukan menyusul masih terdapatnya mahasiswa yang enggan mengikuti vaksinasi dengan berbagai alasan. Kondisi ini tentu dapat menghambat terlaksananya perkuliahan tatap muka.

Terkait pelaksanaan vaksinasi, Ketua BEM ISI Yogyakarta Arif Rahman Saleh menuntut pihak kampus agar menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk mengupayakan vaksin bagi seluruh mahasiswa. Mengingat masih terdapat mahasiswa dari luar DIY tidak dapat mengikuti program vaksinasi karena alasan KTP.

Sementara Ketua BEM STIE Widya Wiwaha Angkik Dwi Aryanti memastikan, pembelajaran tatap muka tidak hanya akan berdampak terhadap kualitas pendidikan. Namun sebagai kota pelajar dengan banyak perguruan tinggi, perkuliahan tatap muka akan membawa dampak ekonomi positif.

"Kembali menggeliatnya kegiatan di kampus (perkuliahan tatap muka) dipastikan akan mampu menggerakan kembali sektor ekonomi masyarakat seperti warung makan dan transportasi. Namun untuk dapat mewujudkan hal tersebut harus tercipta kekebalan komunal melalui vaksinasi," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES