3 Sosok Wisudawan dengan IPK Sempurna di Polije

TIMESINDONESIA, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) menggelar wisuda ke-39 di Gedung Serbaguna Soetrisno Widjaja, secara luring maupun daring pada Sabtu (25/9/2021).
Wisuda kali ini, meluluskan 890 wisudawan, yang meliputi program pendidikan baik jenjang Diploma III (Ahli Madya), Diploma IV (Sarjana Terapan) serta Pasca Sarjana (Magister Terapan).
Advertisement
Ada tiga orang wisudawan yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang funtastis.
Mereka adalah Lutfi Kurniawati, Prodi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, Fetrik Alim Fa'izam, Prodi Produksi Tanaman Perkebunan, Jurusan Produksi Pertanian, dan Nila Afilia, Prodi Agribisnis, jurusan Magister Agribisnis.
Lutfi Kurniawati, sosok wisudawati dari Prodi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, menyandang predikat sangat memuaskan (cumlaude) dengan IPK 3.94.
Capaian ini membuat Lutfi menjadi wisudawati terbaik untuk Diploma IV (Sarjana Terapan).
Lutfi mengaku, awal masuk kuliah mengalami berbagai kesulitan, hingga akhirnya, setelah lulus SMA ia tidak langsung kuliah selama satu tahun.
"Menjadi seorang mahasiswa merupakan nikmat yang luar biasa bagi saya. Mengingat sebelum menjadi seorang mahasiswa, menurut saya bangku kuliah mustahil saya duduki," tutur Lutfi pada Sabtu (25/9/2021).
Hal itu dikarenakan kondisi perekonomian keluarga yang pas-pasan.
Karena ayah Lutfi, hanya bekerja sebagai petani gula merah.
Bahkan, Lutfi mengaku sempat dilarang untuk mengenyam pendidikan.
"Akhirnya karena tekad dan kuasa Allah, saya diberikan kesempatan untuk menjadi bagian di Politeknik Negeri Jember. Ketika awal masuk kuliah niat yang saya tanamkan adalah ingin memberikan yang terbaik untuk kedua orangtua saya," katanya.
Setiap mengeluh tentang banyaknya tugas kuliah, lanjut Lutfi, ia selalu mengingat bagaimana sulitnya ia mendapatkan rida dari orangtua untuk melanjutkan kuliah.
Sehingga, Lutfi selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik yang ia mampuh.
Lutfi mengaku, selama kuliah, selain fokus dengan pelajaran, ia juga bekerja sebagai guru privat anak SD.
"Saya dapat bidik misi, selain itu juga sebagai guru privat, uangnya saya sisihkan untuk kirim orangtua di rumah," ungkapnya.
"Dua tahun awal menjadi mahasiswa saya selalu keluar masuk rumah sakit, sehingga kedua orangtua saya kembali meragukan saya untuk terus melanjutkan kuliah. Saya selalu berdoa di setiap selesai salat agar Allah selalu memberikan kekuatan kepada saya untuk memberikan yang terbaik sampai akhir. Saya selalu berusaha semaksimal mungkin agar saya benar-benar memahami setiap mata kuliah yang saya dapatkan," sambung Lutfi.
Sedangkan di bidang nonakademik, dia membuktikan dengan aktif pada kegiatan organisasi di dalam maupun d luar kampus.
"Selama masa kuliah, saya juga mengikuti beberapa kegiatan dan organisasi yang merupakan tempat melatih diri saya untuk bersosialisasi. Alhamdulillah, Allah benar-benar menguatkan saya hingga pada akhirnya saya bisa sampai pada titik sekarang ini," tukasnya.
Sosok lainnya Fetrik Alim Fa'izam, salah satu wisudawan Polije ke-39, Program Studi Produksi Tanaman Perkebunan dengan IPK 3.97, capaian ini membuat Fetrik menjadi wisudawan terbaik untuk Diploma III (Ahli Madya).
Selama kuliah di Polije, ia mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.
"Di sini saya belajar bahwa teori itu harus diikuti dengan aksi nyata, kerena tanpa aksi kita tidak tahu apakah yang kita pelajari itu benar atau tidak. Selama masa perkuliahan, saya juga memahami betapa pentingnya kegiatan praktikum bagi pemahaman mahasiswa," katanya.
Ini terbukti, lanjutnya, dikala situasi pandemi Covid-19 berlangsung dan praktikum ditiadakan, pemahaman dari mahasiswa juga menurun.
"Selama masa perkuliahan, saya menyadari bahwa membangun hubungan pertemanan itu sangat penting bagi kehidupan perkuliahan," ungkapnya.
Menurut Fetrik, saling membantu, bertukar pikiran, dan bersenang senang bersama memang menjadi salah satu cara meredam stres selama masa perkuliahan.
"Pertemanan menjadi salah satu support system selama menjalani suatu hal yang berat dan memang menjadi hal yang sangat penting di masa kuliah. Pengalaman ini akan menjadi pegangan dalam menghadapi kehidupan di masyarakat yang tidak menentu nantinya," ujarnya.
Selain itu, Nila Afila, wisudawati Jurusan Manajemen Agribisnis, Prodi Magister Terapan Agribisnis, yang menyandang predikat cumlaude dengan IPK 4.00.
"Karena dulu saya alumni Polje, saya ingin nambah ilmu untuk lanjut demi mencapai impian saya jadi dosen pertanian," katanya.
Kesibukan Nila, dalam kesehariannya membantu orangtua di rumah, dan setiap minggu, ia pulang ke Situbondo untuk membantu orangtuanya.
"Saya juga embuka kursus privat untuk siswa SD, SMP, dan SMA yang bernama Alfabeta untuk membantu orangtua dalam membiayai kuliah dan hidup di Jember," kata Nila.
Selama kuliah, Nila mengaku terus mengulang materi kuliah setelah kuliah selesai. Selain itu, ia juga senang membaca jurnal dan penelitian-penelitian yang relevan dengan pertanian.
"Saya juga sering mengikuti seminar-seminar. Berlatih membuat jurnal dan sering mendiskusikan hasil penelitian dengan dosen Polije serta sering berdiskusi dengan dosen," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |