Pendidikan

ITNY Berkomitmen Cetak Mahasiswa sebagai Technopreneur

Minggu, 17 Oktober 2021 - 16:50 | 78.45k
Suasana bertema Pengembangan Kewirausahaan Menuju Inkubator Bisnis yang diselenggarakan ITNY secara virtual. (FOTO: Humas ITNY for TIMES Indonesia)
Suasana bertema Pengembangan Kewirausahaan Menuju Inkubator Bisnis yang diselenggarakan ITNY secara virtual. (FOTO: Humas ITNY for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sebagai perguruan tinggi, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) berkomitmen mencetak technopreneur-technopreneur muda. Sebagai wujud komitmen tersebut, ITNY kerap menyelenggarakan berbagai kegiatan seminar kewirausahaan untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Seperti kegiatan seminar yang diadakan bertema Pengembangan Kewirausahaan Menuju Inkubator Bisnis secara virtual.

“Sesuai dengan tagline yang diusung ITNY yaitu Technopreneur in future Energy, kami sedang mencari bentuk technopreneur yang tepat untuk ITNY,” kata Rektor ITNY, Dr Ircham MT kepada TIMES Indonesia, Minggu (17/10/2021).

Advertisement

Ircham  berharap, mahasiswa ITNY bisa menciptkan lapangan pekerjaan dan bukan hanya sebagai pencari kerja. Seorang Technopreneur pada dasarnya tidak banyak bicara melainkan bermanfaat kepada orang lain. “Semoga seluruh para ITNY bermanfaat bagi masyarakat yang ada dilingkungan sekitarnya,” jelas Ircham.

ITNY-a.jpg

Dalam seminar tersebut, Owner of Aston Inn Hotel Semarang Yudi Dwi Ardian B.Sc menerangkan bagaimana mencari ide (invensi dan inovasi), peluang, dan memulai wirausaha atau bisnis.  Jika ingin berbisnis maka modal utama yang dimiliki adalah ketekunan. Yakni, membangun bisnis yang sesuai dengan passion masing-masing, tidak hanya ikut-ikutan temannya. 

“Passion belum tentu menjadi income. tapi bisa menciptakan peluang untuk memperoleh income,” kata Yudi kepada 265 peserta seminar yang merupakan mahasiswa dan dosen ITNY.

Untuk menuju kesuksesan maka harus berpegang pada tiga pilar yaitu spiritual, silaturahmi, dan sedekah. “Selain itu, pebisnis harus rendah hati dan ramah terhadap siapa saja,” terang Yudi.

Brosur-ITNY.jpg

CEO Digibooks, Febriyo Hadi Kesuma menjelaskan tentang psikologi pasar dan bisnis.  Menurutnya, kesuksesan seseorang bukan dinilai dari berapa banyak usaha bisnisnya. Tetapi, seberapa besar fokus pada bisnis yang ditekuni tersebut.

“Jika kita akan melakukan suatu usaha, kita harus melakukan research dulu apakah produk kita diterima oleh market dan tidak hanya main perasaan saja,” terang Bio, sapaan akrab Febrio dalam seminar yang digelar ITNY. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES