Tingkatkan SDM Industri, Polije Gandeng Tiga Perusahaan Asal Swiss

TIMESINDONESIA, JEMBER – Politeknik Negeri Jember (Polije) berhasil menggandeng tiga perusahaan asal Swiss untuk melakukan penandatanganan nota kesepakatan dengan tiga perusahaan anggota SwissCham yaitu PT Bühler Indonesia, PT Indesso Primatama, dan PT Givaudan Indonesia.
Wakil Direktur IV Bidang Kerjasama, Nantil Bambang Eko mengatakan bahwa SwissCham memfasilitasi penandatanganan nota kesepakatan antara perusahaan anggotanya dan politeknik mitra skills for competitiveness (S4C). Tujuan dari kesepakatan ini adalah meningkatkan pengalaman dan penguasaan keterampilan bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Advertisement
"Jika saya perhatikan, ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi Polije dalam usianya yang ke-33. Karena, penandatanganan ini merupakan bentuk pengakuan industri asing terhadap eksistensi Polije," tutur Nantil saat ditemui TIMES Indonesia di ruangannya pada Minggu, (28/11/2021).
"Yang artinya bahwa pendidikan di Polije beserta lulusannya diterima atau diakui oleh perusahaan-perusahaan asing terutama yang berada dibawah pemerintahan Swiss," sambungnya.
Nantil mengungkapkan ada tiga perusahaan yang telah bekerjasama. Mulai dari PT Bühler Indonesia, PT Indesso Primatama, dan PT Givaudan Indonesia.
"Salah satunya yang sangat memberikan harapan bagi Polije adalah PT Bühler Indonesia. Yaitu, perusahaan Swiss yang membuat alat atau mesin pertanian," katanya.
Menurut Nantil kerjasama ini sangat sesuai dengan prodi (program studi) yang ada di Polije. Khususnya prodi Keteknikan Pertanian.
"Ini menjadi kekuatan bahwa Polije konsen di bidang pertanian," katanya.
Lebih jauh, Nantil mengungkapkan bahwa, untuk mempersiapkan mahasiswa supaya memiliki daya saing di kancah nasional maupun internasional. Polije sudah mempersiapkan dari awal unit CDC (Career Development Center) di bawah unit pengembangan karir.
"Dari awal mahasiswa akan didampingi, ada penguatan softskill termasuk penguatan hardskill dan penguasaan bahasa asing. Kami optimis lulusan Polije dapat bersaing di skala nasional maupun internasional," tegasnya.
Nantil juga mengungkapkan kerjasama ini merupakan suatu kepercayaan yang bagus bahwa Polije diakui dan hanya Polije, satu-satunya Politeknik dibawah Kemdikbud Ristek yang bisa MoU dengan perusahaan Swiss. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |