Hebat! Dosen UNISMA Temukan Alat Deteksi Dini Empat Jenis Bencana Alam Sekaligus

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (UNISMA), Hadi Apriliawan, berhasil menemukan alat pendeteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS) yang terkoneksi dengan smartphone.
Tak tanggung-tanggung, alat yang dirancang Hadi beserta tim dapat mendeteksi empat jenis bencana alam yang kerapkali melanda Indonesia.
Advertisement
Alat ini dapat dimonitor melalui smartphone. Empat alat pendeteksi bencana alam yakni masing-masing untuk banjir, gempa, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Kami kerja sama tripartit yakni UNISMA, UNEJ dan Metro Mesin. Memang hampir 90 persen bencana alam kita yakni tanah longsor, banjir, gunung meletus, puting beliung. Nah alat ini untuk meminimalisir jatuhnya korban," papar Hadi.
Pihaknya melibatkan dosen, mahasiswa dan tim dari pabrikasi. UNISMA dilibatkan 40 mahasiswa, 30 orang dari UNEJ, dan 40 dari tim pabrikasi.
Ia menegaskan bahwa alat ini bukan sekadar prototipe namun sudah dapat diaplikasikan. Alatnya menggunakan kecanggihan teknologi Internet of Things (IoT) yang semua programnya bisa diaplikasikan dengan handphone sehingga bisa mendekati real time.
"Kita kembangkan ke arah CCTV. Untuk penghematan lampu, dengan IoT bisa kita kontrol dengan sekali sentuhan saja. Manfaatnya sangat luar biasa. Di pabrikasi kami, termasuk EWS. Nah, mahasiswa Unisma yang kita seleksi dengan prestasi, kita kasih wadah," ungkapnya.
Pembeda alat ini dengan yang lainnya adalah pada alat sensor dimana alat ini memanfaatkan sensor sehingga ketika terjadi bencana, alat ini tidak terdampak atau hilang diangkut ganasnya bencana.
Alat ini menggunakan tenaga surya. Jika dijual, alat ini dibanderol dengan harga Rp50 juta. Komponen elektroniknya tahan air dan tidak mudah karat.
"Kita pakai tenaga surya untuk penyimpanan bateri jadi kita tidak bergantung pada listrik. Kita kasih satelit juga yang akan melaporkan kepada hp kita," bebernya.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi mengapresiasi inovasi tanpa henti yang dilakukan oleh civitas akademika Unisma.
"Ini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. FRI juga sedang mendorong PT melakukan inovasi. Hal ini adalah instrumen untuk memberi perlindungan kepada manusia. Lampu Unisma bisa di remote dari jauh untuk dihidupkan dan dimatikan," jelasnya.
Atas inovasi ini, UNISMA akan menyampaikan ke BMKG agar alat pendeteksi dini bencana alam ini menjadi instrumen peringatan dini kepada masyarakat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |