Kabar Baik, Politeknik Pariwisata Bakal Berdiri di Gemolong Sragen

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Di tengah perkembangan sektor pariwisata, Pemkab Sragen memberi isyarat sebuah perguruan tinggi Politeknik Pariwisata bakal berdiri di Sragen.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI) melirik Sragen setelah salah satu staf kementerian menemui Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati beberapa waktu yang lalu.
Advertisement
Diungkapkan Bupati Sragen kepada wartawan, kabar bahagia bakal datang bagi warga Sragen bahwa Pemkab Sragen sudah menyiapkan lahan seluas 14,3 hektare dan 5 hektare untuk kepentingan pembangunan perguruan tinggi pariwisata itu.
"Betul, untuk fixed dan tidaknya tergantung kesiapan kita di Pemda untuk menghibahkan luasan lahan sesuai harapan Kemenparekraf. Mereka menghendaki 20 hektare, tapi kan kita tidak bisa kalau luasan segitu dalam satu hamparan,” paparnya.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Yuni itu, menguraikan untuk kesiapan Politeknik Pariwisata, pihaknya sudah mengecek lahan aset Pemkab yang berada di wilayah Sragen Barat.
Setidaknya Pemkab Sragen memiliki 14,3 hektare yang ada di daerah Kelurahan Kwangen dan Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong. Kemudian ada lagi 5 hektare juga tidak jauh dari lokasi itu. Lahan yang merupakan aset milik kelurahan iti sangat memungkinkan untuk dihibahkan guna pembangunan Politeknik Pariwisata.
“Yang 14,3 hektare itu ada di Gemolong, di Kwangen dan Ngembatpadas. Jadi tidak satu hamparan tapi semua aset kelurahan jadi memungkinkan. Ada yang 5 hektare juga tapi tidak satu hamparan,” jelasnya.
Yuni mengungkapkan, dipilihnya Sragen Barat dengan pertimbangan dekat dengan lokasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Di antaranya Museum Sangiran, New Gunung Kemukus dan Waduk Kedung Ombo yang saat ini sedang digarap untuk menjadi ikon di Sragen Barat.
"Paling tepat diletakkan di sana, Utara Bengawan karena ada KSPN. Mohon doanya teman-teman saja," imbuhnya.
Yuni menambahkan, dengan ketersediaan lahan, saat ini Pemkab tinggal mempersiapkan sertifikat lahan yang selanjutnya berkirim surat ke kementerian untuk dilakukan diproses hibah.
"Insya Allah sudah fix. Kita tinggal siapkan sertifikat, lalu berkirim surat ke kementerian, nanti direspon dengan penandatanganan hibah. Kemungkinan 2023 dibangun (Politeknik Pariwisata di Sragen). Mudah-mudahan bisa menjadi sebuah legasi yang luar biasa,” jelasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |