Pendidikan

Forum Pemuda Peduli Pendidikan Soroti Kenaikan Klaster Sekolah di Kota Banjar

Sabtu, 05 Februari 2022 - 18:36 | 43.70k
Sidak dilakukan Wali Kota Banjar untuk meninjau pelaksanaan PTM di SMPN 1 Banjar (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Sidak dilakukan Wali Kota Banjar untuk meninjau pelaksanaan PTM di SMPN 1 Banjar (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar hari ini merilis data terbaru terkait penambahan kasus Covid-19 di Kota Banjar. Terdapat 2 kasus terkonfirmasi positif hari ini sehingga jumlah kasus positif aktif pekan ini mencapai 34 orang, Sabtu (5/2/2022).

Data penambahan kasus hari ini, tercatat dua siswa kembali terkonfirmasi positif Covid yakni pasien bergejala atas inisial nama Tuan SFP (16) dan Nona DMS (15) dari Cimenyan I Kelurahan Mekarsari.

Advertisement

Keduanya bersekolah di SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Banjar dan dinyatakan terkonfirmasi positif usai memiliki kontak erat dari keluarga yang sebelumnya sudah melakukan perjalanan dari luar Kota.

Secara otomatis, jumlah klaster sekolah kini bertambah menjadi 6 sekolah yakni SMKN 2, SMKN 3, SMPN 3, SMPIT Uswatun Hasanah, SMPN 1 dan SMAN 1 Kota Banjar.

SMPN 1 Banjar 3

Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota banjar, Dicky Agustaf, turut menyoroti munculnya klaster Covid-19 di beberapa sekolah tersebut.

 "Kami ikut prihatin, hal ini bisa terjadi karena ada kelalaian dalam penerapan prokes di lingkungan warga sekolah baik itu pendidik,anak didik ataupun yang lainnya," terangnya, Sabtu (5/2/2022).

Pihaknya sangat mengharapkan sekali adanya kebersamaan dilingkungan satuan pendidikan untuk menekan bencana wabah ini dimana pemegang kebijakan dalam hal ini Dinas Pendidikan diharapkan jangan hanya bisa membuat regulasi tapi lebih diharapkan untuk bisa menjadi tauladan sekaligus melakukan pengawasan ketat secara langsung ke lapangan.

 "Kalau kami melihat sih masih banyak sekolah yang penerapan prokesnya sangat lemah. Apalagi kita kemarin-kemarin seolah terninabobokan oleh nol kasus covid di kota kita, harus diakui ada penurunan dalam kedisiplinan penerapan prokes," jabarnya.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah menindak tegas bukan hanya sekedar  mensosialisasikan saja dan hal ini harus dilaksanakan secara berkesinambungan sampai benar-benar wabah pandemi Covid-19 ini sudah bisa tertangani.

 "Kami mengajak kepada seluruh masyarakat agar memiliki kesadaran untuk pelaksanaan penerapan prokes secara benar agar kita bisa saling melindungi antara satu sama lain, ingat bencana wabah pandemi ini sudah berdampak pada beberapa sektor. Apa kita ingin selalu terjajah oleh bencana wabah pandemi ini?itu semua tergantung pada diri pribadi kita masing -masing," urainya.

Terpisah, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Banjar, H Agus Nugraha saat ditemui mengaku prihatin dengan terjadinya lonjakan kasus harian Covid di Kota Banjar.

 "Dalam pekan ini, 34 kasus melesat dan menjadi fenomena sebuah tren kenaikan yang tidak diimbangi dengan upaya penanganan preventif untuk mencegah terjadinya penyebaran virus yang lebih luas," katanya.

Agus menilai keputusan untuk menghentikan PTM bagi klaster sekolah akan efektif bila dilakukan tanpa setengah-setengah sebagai upaya pencegahan preventif.

 "Jadi jangan hanya sekelas saja yang ditutup, karena lingkungan sekolah itu, kan luas. Ada kantin, Toilet, Mushola dan yang lainnya yang bisa menjadi media penyebaran," jelasnya.

Agus berharap dengan adanya penanganan yang serius maka penyebaran kasus lebih luas dapat dicegah dan pendidikan tidak akan terlalu terdampak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES