Pendidikan

Seni Budaya Tarawangsa Rancakalong Diminta Masuk Ekstrakulikuler di Sekolah

Rabu, 16 Februari 2022 - 15:52 | 57.21k
Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan bersama Kadisparbudpora, Bambang Riyanto dan Kadisdik, Agus Wahidin saat peragakan tarian seni budaya Tarawangsa di Desa Wisata Rancakalong Jabar, Rabu (16/2/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan bersama Kadisparbudpora, Bambang Riyanto dan Kadisdik, Agus Wahidin saat peragakan tarian seni budaya Tarawangsa di Desa Wisata Rancakalong Jabar, Rabu (16/2/2022). (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Wakil Bupati (Wabup) Sumedang, Erwan Setiawan, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora), Bambang Riyanto, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Agus Wahidin serta pegiat seni budaya di Sumedang peragakan tarian seni budaya Tarawangsa saat menghadiri kegiatan Sawala Budaya Tarawangsa di Desa Wisata Rancakalong Sumedang Jawa Barat, Rabu(16/2/2022).

"Kami mengapresiasi positif kepada Dinas terkait dan pegiat seni budaya yang terus berupaya melestarikan serta mengembangkan seni tradisi Tarawangsa," ujar Wabup Erwan. 

Advertisement

Menurut Erwan, Tarawangsa merupakan salahsatu kekayaan seni budaya dari Rancakalong Sumedang. Bahkan, masyarakat Rancakalong percaya, jika melalui pagelaran seni budaya Tarawangsa dapat menghantarkan hasil panen yang bagus dan meningkat setiap tahunnya. 

"Pertunjukan seni tradisional turun temurun ini kerap dilakukan pada upacara 'Ngalaksa' atau musim panen padi. Olehsebab itu, melalui kegiatan ini diharapkan seni budaya Tarawangsa dapat dimasukan dalam ekstrakulikuler di sekolah SD maupun SMP sebagai upaya pengembangan, edukasi dan pelestarian," tuturnya.

Rancakalong a

Jangan sampai, imbuh Erwan, seni budaya Tarawangsa hilang ditelan zaman. "Kenalkanlah dan beri pelajaran kepada generasi penerus agar Tarawangsa tetap ada bahkan berkembang. Terlebih dapat dikenal di mancanegara," katanya. 

Dikatakan, Tarawangsa merupakan pertunjukan kolaborasi dua alat musik tradisional berupa kecapi dan gesekan rebab. Bahkan, dinilai memiliki mistik. 

Selain itu, Tarawangsa memiliki fungsi sebagai sarana rasa syukur para petani atas hasil panen padi yang melimpah. Biasanya, para petani akan memainkan alat musik tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri atau dewi kesuburan.

Tarawangsa pun kerap disebut sebagai seni kaum gender, karena bisa mengasah kehalusan jiwa. Si penari dengan sendirinya akan mengikuti alunan bunyi Tarawangsa, karena jiwanya merasa terasah dan tergerak untuk menari, dengan alunan yang lembut tanpa hentakan. 

"Kesenian yang syarat nilai kebudayaan dan histori yang memiliki keunikan tersendiri ini diyakini oleh masyarakat mengandung unsur mistik karena sang penari acapkali tak sadar diri saat menari dengan di iringi alunan musik Tarawangsa," tukas Wabup Erwan terkait seni budaya Tarawangsa asal Rancakalong Sumedang. (*) 
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES