Pendidikan

Ini Pesan Ketua STKIP NU Indramayu Saat Lepas 193 Mahasiswa PLP

Selasa, 01 Maret 2022 - 22:53 | 84.78k
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Indramayu, Tobroni, melepas mahasiswa untuk melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia)
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Indramayu, Tobroni, melepas mahasiswa untuk melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP). (Foto: Nurhidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama atau STKIP NU Indramayu, melepas mahasiswa untuk menjalani Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), sebagai salah satu syarat kelulusan. Sebanyak 193 mahasiswa dari 3 program studi akan melaksanakan PLP di 19 sekolah berbeda.

"Setelah KKN (Kuliah Kerja Nyata) kemarin, mahsiswa melaksanakan PLP untuk mengenal dunia pembelajaran di sekolah," ujar Ade Hasanudin, Ketua unit PLP STKIP NU Indramayu.

Advertisement

Dikatakan Ade, para mahasiswa terdiri dari tiga program studi, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) sebanyak 68 mahasiswa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 67 mahasiswa dan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) sebanyak 58 mahasiswa. Mereka akan menjalani PLP selama 3 bulan.

STKIP-NU-Indramayu-1.jpg

"Selama 3 bulan mereka akan melakukan observasi sekolah, bimbingan dari guru pamong, pengajaran dan juga non mengajar seperti menjdi guru piket, membina ekstrakurikuler, guru bimbingan penyulu (BP) serta tugas administratif lainnya," ujar Ade.

Kepala STKIP NU Indramayu, Tobroni, dalam kesempatan tersebut memberikan pesan agar mahasiswa menguasai 3 hal agar dapat lolos "seleksi alam". Yakni, attitude atau moral, knowledge atau ilmu pengetahuan dan skil atau keterampilan.

"Attitude atau moral berkaitaan dengan kebiasaan melakukan hal-hal yang benar dan jujur. Tidak nyaman saat merasa curang. Ini tidak tercipta tiba-tiba. Mental ini dibangun melalui proses pembiasaan dalam waktu lama dan sejak dini. Attitude ini sangat erat dengan yang namanya "adab." Mereka yang memiliki "good attitude" adalah mereka yang beradab," ujar Tobroni.

Adapun knowledge dan skil berkaitan dengan kapasitas keilmuan dan kemampuan atau penguasaan pribadi dalam bidang tertentu. Tiga hal tersebut harus dimiliki mahasiswa agar menjadi pribadi tangguh dan mampu bersaing di era saat ini.

STKIP-NU-Indramayu-2.jpg

"Jadi intinya, attitude, knowledge dan skill adalah "Tiga Serangkai" dalam satu paket komplit yang tidak boleh dibuang salah satunya.
Jadilah profesional dengb memiliki keterampilan atau keahlian (skill) yang dihasilkan melalui ilmu pengetahuan (knowledge) yang benar dan diimplementasikan dengan tindakan yang santun dan benar (good attitude)," ujar Tobroni.

Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak gengsi memulai hal baik dari sekup terkecil. Mahasiswa diminta tidak gengsi dan ingin sesuatu secara instan.

"Hal-hal besar selalu dimulai dari ribuan langkah kecil. Mereka yang merasa terlalu hebat untuk melakukan hal-hal kecil, sesungguhnya adalah orang-orang yang terlalu kecil untuk diminta melakukan hal-hal besar," ujar Tobroni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES