Mahasiswa IAIN Madura Maknai Hari Perempuan Sedunia sebagai Momentum Memperbaiki Kualitas Diri

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Mahasiswa IAIN Madura memaknai Hari Perempuan Sedunia sebagai momentum memperbaiki kualitas diri dan berkiprah di ruang publik.
Peringatan Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.
Advertisement
Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret. Tema Hari Perempuan Sedunia 2022 #BreakTheBias.
Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Indawati, Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris IAIN Madura menjelaskan banyak perempuan yang sudah berkiprah di ruang publik dan bidang lainnya. Sehingga ditengah percepatan regulasi dan dinamika bangsa dan dunia perempuan juga dituntut untuk menyesuaikan diri.
Menurut, Iindah banyak perempuan hebat yang berkiprah di ruang publik seperti sekarang ini seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jatim Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa dan mantan presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
"Jadi wanita itu hanyak yang hebat, tangguh, cerdas dan luar biasa. Jadi kita harus bangga menjadi seorang perempuan. Termasuk di Indonesia kita juga harus bangga menjadi seorang yang berkarir di ruang publik. Dan juga bangga menjadi ibu bagi anak-anak dan menjalankan kodrat sebagai seorang istri," jelasnya. Selasa (08/3/2022).
Perempuan yang pernah juara 2 lomba Newsvlog Inggris juga mengajak kepada perempuan untuk terus berprestasi, berinovasi mempersiapkan, belajar terus. Agar bisa menyesuaikan dengan kondisi kekinian, dan kondisi yang ada.
"Hanya satu kata kuncinya, memang harus mempersiapkan diri dan wawasan bagi perempuan itu sendiri," ucapnya.
Mahasiswa kelahiran Karduluk Pragaan Sumenep, tersebut juga menyampaikan untuk semua perempuan di usia 20 tahunan yang sering disebut fase quarter life crisis ini waktu yang tepat bagi perempuan untuk mulai berpikir tentang bagaimana menjadi perempuan dan waktu yang tepat untuk mulai fokus dan mengapresiasi diri.
"Titik start itu sekarang. In my opinion, seharusnya di titik ini kita fokus pada hal-hal yang memang penting, semisal fokus pada pengembangan diri, menentukan tujuan hidup dan cara mencapai itu, mengasah skill, nambah kualitas," tandasnya.
Sekarang, kata Indah, sudah bukan zaman istilah perempuan cuma di dapur dan di kasur. Di jaman sekarang ini bagaimana caranya kita bisa bersaing lewat kualitas dan memanfaatkan peluang, apalagi buat teman-teman mahasiswa.
"Jangan terkungkung sama area sekitar saja tapi bagaimana kita bisa melihat dunia lebih luas, memanfaatkan teknologi yang ada. Kita memperbaiki kualitas diri, belajar biar jadi perempuan yang cerdas, baca buku, ikut webinar, ikut beasiswa, ikut event yang memang bisa menambah skill dari pada sekadar rebahan dan scroll sosmed tidak ada gunanya," tegasnya.
Selanjutnya, ia mengajak seluruh perempuan yang sedang beranjak dewasa, mari bertumbuh bersama menjadi perempuan yang sesungguhnya.
"Maka dari itu saya mengajak kepada teman perempuan untuk menjadi perempuan yang bernilai. Kalau bukan mengandalkan diri sendiri, sampai kapan mau mengandalkan orang lain. Jadi hari ini stop menghujat dan membicarakan sesama perempuan. Jadi perempuan saling dukung, jadi teman diskusi dan teman belajar untuk generasi perempuan yang lebih baik," ungkap mahasiswa IAIN Madura ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |