
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – SMA Negeri 1 Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur akan dikembangkan menjadi sekolah ketarunaan dengan nama SMA Taruna Tahfidzul Qur'an.
Terobosan luar biasa ini bertujuan mendidik dan mengembangkan soft skill karakter anak-anak di Lamongan dengan menu sarapan hafalan Al-Qur'an.
Advertisement
Tak hanya itu, sekolah yang berada di pinggiran Lamongan ini juga akan mendidik nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan semi militer. Nantinya, siswa lulusan SMA Taruna Tahfidzul Qur'an ini diharapkan memiliki budi pekerti dan berakhlak mulia serta mental disiplin yang luar biasa.
"Sekolah menerapkan kurikulum ketarunaan di tahun ajaran baru 2022/2023, namun bagi siswa kelas X," ujar Kepala SMAN 1 Ngimbang Ganef Supriyanto, Jumat (8/7/2022).
Ganef mengaku, hampir seluruh tim pengembang maupun kurikulum telah melakukan study banding dan diklat di SMA Taruna Nusantara (SMA Tarnus) Magelang Jawa Tengah.
"Memang kita adopsi dari SMA Tarnus. Makanya tim sekolah, beberapa waktu yang lalu telah melaksanakan diklat dan study banding disana," ucapnya.
Tak setengah-setengah, Ganef berkeinginan, mewujudkan dan mengembangkan SMAN 1 Lamongan menjadi SMA Taruna Tahfidzul Qur'an.
Untuk itu, pihaknya juga menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan salah satu satuan TNI Angkatan Udara dan Pondok Pesantren (Ponpes) yang diasuh KH Muslikan Ahmad.
"Ya, kita udah teken MoU dengan TNI AU Satuan Radar 22 Ploso Jombang untuk mendidik maupun melatih kesamaptaan, baris-berbaris dan kedisiplinan siswa," katanya.
Lebih lanjut, Ganef mengemukakan, dari Ponpes Tahfidzul Qur'an Ngimbang akan mendidik serta melatih menghafal Al Quran dengan lancar dan benar.
"Dengan kerjasama ini, saya yakin Pemerintah Provinsi dan Pusat akan menyetujui pengembangan SMAN 1 Ngimbang menjadi SMA Taruna Tahfidzul Qur'an," ucapnya.
Mulai kelas X, Ganef menyampaikan, setiap siswa tidak hanya akan mendapatkan pelatihan secara fisik, kedisplinan, baris- berbaris dan hafalan saja.
Tapi juga pemeriksaan kesehatan dan psikologinya. Sehingga, ketika siswa sudah kelas XI maka pendidikan dan pelatihannya akan dipersiapkan diarahkan sesuai kecakapan dan kemampuan anak didik.
"Apakah ke jenjang sekolah kedinasan, perkuliahan, ke TNI maupun kepolisian dan lainnya," kata Ganef.
Secara terpisah, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Lamongan Hidayat Rahman mengapresiasi terobosan luar biasa yang dilakukan sekolah pinggiran di Kabupaten Lamongan.
"Jadi SMA Taruna Tahfidzul Qur'an itu ibarat do'a sapu jagat, dunianya baik akhiratnya juga baik. Ini terobosan dan brand unggulan luar biasa yang dilakukan tim pengembang dan kurikulum SMAN 1 Ngimbang," ucap Pak HR.
Pak HR mengatakan, sekolah ketarunaan ini akan menjadi lembaga pendidikan bagi anak-anak di Lamongan yang ingin melanjutkan cita-citanya ke sekolah kedinasan maupun ke AKABRI/AKPOL.
"Jadi lulusan SMA Taruna Tahfidzul Qur'an bisa masuk ke sekolah kedinasan. Seperti IPDN, STAN bahkan AKABRI maupun AKPOL. Karena sekolah itu telah mengadopsi SMA Tarnus Magelang," ujarnya.
Meski mengadopsi SMA Tarnus Magelang, kata Pak HR, tetap ada perbedaan porsi dalam pelatihan dan pendidikannya. "SMA Taruna Tahfidzul Quran juga melatih dan menghafal Al Quran adalah menu sarapan yang harus dilahap setiap hari. Sehingga siswa juga dicetak memiliki karakter yang kuat," kata Pak HR menanggapi akan lahirnya Sekolah Ketarunaan di Lamongan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |