Pendidikan

Sapa Siswa Baru dalam MPLS, Bupati Bondowoso: Jangan Ada Perpeloncoan

Senin, 18 Juli 2022 - 19:20 | 36.90k
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin saat membuka kegiatan MPLS secara simbolis SMP di seluruh Kabupaten Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin saat membuka kegiatan MPLS secara simbolis SMP di seluruh Kabupaten Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOBupati Bondowoso KH Salwa Arifin memantau masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) serentak, pada tahun ajaran baru di sekolah menengah pertama (SMP), Senin (18/7/2022). MPLS akan berlangsung hingga tiga hari kedepan.

Bupati Salwa Arifin membuka langsung kegiatan itu secara simbolis dengan pemukulan gong bersama Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Sugiyono Eksantoso, di SMP Negeri 1 Bondowoso. 

Advertisement

Informasi dihimpun, ada 3.321 siswa yang ada di ratusan lembaga SMP negeri dan swasta se kabupaten yang ikut serta secara virtual. 

Bupati Salwa Arifin berharap agar dalam MPLS ini tak hanya memperkenalkan lingkungan sekolah saja. Tetapi juga dibekali dengan kegiatan agamis dan mengingatkan protokol kesehatan. 

Ia mengingatkan kepada semua pihak sekolah, agar tidak ada perpeloncoan dan pembulian dalam pelaksanaannya. "Jangan sampai ada perpeloncoan," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Dispendik Bondowoso Sugiyono Eksantoso, mengatakan, MPLS merupakan kegiatan untuk mengenalkan lingkungan sekolah pada pelajar sekolah dasar yang baru memasuki sekolah menengah pertama. 

Yakni berusaha membuat mereka bisa beradaptasi dengan cepat. Apalagi, terdapat iklim yang berbeda saat menjadi murid SD dibanding saat ini. 

Menurutnya, dalam MPLS ini harus ditekan pengenalan terhadap guru-guru dan para warga sekolah lainnya. Selain itu, juga dikenalkan sarana prasarana sekolah. 

"Di SD kan sifatnya klasikal. Gurunya kan cuma satu. Sekarang banyak guru, banyak materi. Dan itu harus ada penyesuaian," tuturnya. 

Ia juga mengingatkan agar kakak kelas OSIS yang melakukan MPLS, hendaknya tidak memberi kegiatan yang tidak mendidik. Seperti push up dan lain-lain. 

"Kita ingin menciptakan suasana yang menyenangkan. Seiring dengan pemberlakuan kurikulum merdeka. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang membuat anak menjadi betah," paparnya. 

Disinggung tentang pemberlakuan kurikulum merdeka belajar serentak di tahun ajaran ini, Sugiyono menerangkan, di Bondowoso dilakukan di seluruh sekolah. 

Sementara dalam realisasinya sendiri ada perbedaan dengan kurikulum sebelumnya. Salah satunya yaitu menggunakan konsep pendekatan Best Learning. Yaitu mendorong anak-anak bisa menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan kemampuan anak. 

"Gurunya sudah kita siapkan dengan berbagai kegiatan, sosialisasi, dan Bimtek," jelas dia saat acara MPLS di SMP 1 Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES