Pendidikan

Kurikulum Merdeka Tetap Berjalan, Puskurjar Tinjau Kesiapan Sekolah di Lamongan

Kamis, 28 Juli 2022 - 19:45 | 55.77k
Kepala Puskurjar Zulfikri Anas dengan pihak lembaga pendidikan di Lamongan, yakni SMPN 1 Lamongan Kamis (28/7/2022), Foto : Dinas Pendidikan for TIMES Indonesia)
Kepala Puskurjar Zulfikri Anas dengan pihak lembaga pendidikan di Lamongan, yakni SMPN 1 Lamongan Kamis (28/7/2022), Foto : Dinas Pendidikan for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Lembaga pendidikan di Kabupaten Lamongan dibawah naungan Dinas Pendidikan tetap menjalankan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sebagaimana rencana. 

Untuk itu, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melihat langsung kesiapan sekolah terhadap IKM.

Advertisement

Untuk diketahui, sesuai Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Nomor 044/H/KR/2022 yang ditandatangani 12 Juli 2022 adalah untuk menetapkan lebih dari 140 ribu lembaga pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023.

"Kami bersama 13 anggota tim memilih dan melihat secara langsung bagaimana kesiapan sekolah di Lamongan terhadap IKM," ujar Kepala Puskurjar Zulfikri Anas usai melaksakan audiensi dengan pihak lembaga pendidikan di Lamongan, Kamis (28/7/2022).

SMPN-1-Lamongan-a.jpg

Dengan langsung datang ke lembaga pendidikan di Lamongan, Anas mengaku, Tim Puskurjar juga bisa menyerap berbagai persoalan yang dihadapi sekolah. 

"Tim Puskurjar ini juga menyerap berbagai persoalan yang dihadapi Sekolah Penggerak dan Sekolah implementasi Kurikulum Merdeka," kata annas. 

Anas juga menyampaikan, Kemendikbudristek mendorong lembaga pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan masing-masing. Menurutnya, kurikulum tersebut telah dirancang untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan.

"Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk membuat kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual, agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid," kata Anas.

SMPN-1-Lamongan-b.jpg

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Munif Syarif berharap bisa mendapatkan pencerahan dan belajar langsung tentang IKM dari Tim Puskurjar Kemendikbudristek.  

"Kunjungan tim tersebut kita harapkan bisa memberikan pencerahan dari berbagai persoalan yang dihadapi sekolah penggerak dan sekolah IKM," kata Munif usai memimpin langsung dialog Puskurjar dengan kepala sekolah, guru dan pengawas di Command Center Pemkab Lamongan.

Sebagaimana diketahui, bahwa Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES