SMADA Bangkit, Wadah untuk Gembleng Siswa SMAN 2 Pacitan Berprestasi

TIMESINDONESIA, PACITAN – Seperti sekolah pada umumnya, SMAN 2 Pacitan, Jawa Timur terus berinovasi dengan Membangun Anak Negeri menjadi Generasi Kuat Intelek dan Terampil atau SMADA BANGKIT. Program ini sebagai wadah untuk menggembleng siswa berprestasi.
Kepala SMAN 2 Pacitan Giyono mengatakan, latar belakang inovasi tersebut muncul berawal dari keresahan selama dua tahun terakhir bahwa siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi angkanya masih sangat kecil, yakni hanya 30 persen.
Advertisement
"Setelah kami analisa selama 2 tahun belakangan ini, ternyata 70 persen dari siswa SMAN 2 Pacitan banyak yang masuk ke TNI-Polri, bidang industri dan wirausaha mandiri," katanya, Kamis (6/10/2022).
Suasana pembelajaran di SMAN 2 Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kendati demikian, Giyono menyadari jika tugas pokok dan fungsi SMA pada umumnya adalah menyiapkan siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun pada kenyataanya jika itu hanya dijadikan patokan, maka hampir separuh dari lulusan justru menjadi sia-sia, sebab minat bidang lain pun cukup banyak seiring berkembangnya zaman.
"Akhirnya program SMADA BANGKIT bisa terlahir. Setelah itu kami mulai menyusun visi, yakni menempatkan posisi sekolah sebagai milik semua masyarakat yang menerima kemajemukan," terang Kepala Sekolah SMAN 2 Pacitan kepada TIMES Indonesia.
Setelah itu, lanjut Giyono, maka lahirlah misi sekolah, antara lain termasuk membangun jiwa, intelektual, fisik dan kemandirian siswa. Dari misi tersebut menelurkan tiga program utama, yakni:
1. Samapti, persiapan masuk perguruan tinggi
2. Samapta, persiapan masuk TNI-Polri
3. Kewirausahaan atau entrepreneurship.
"Tiga program itu kami olah dan sudah disosialisasikan kepada masyarakat. Kebetulan minat siswa masuk ke TNI-Polri setelah lulus dari sini paling banyak dibanding sekolah lain," jelasnya.
Sebagai pelengkap dalam pembelajaran, pihak sekolah juga memadukan inovasi tersebut dengan program sekolah penggerak, yakni berguru pada sesepuh, masyarakat, teman, tokoh dan alumni atau disingkat menjadi SMADA Semesta.
"Jadi siswa datang bukan hanya melulu belajar sesuai buku, namun lebih bereksplorasi dalam dimensi yang luas. Alumni dan tokoh juga kami datangkan ke sekolah untuk menyampaikan materi dan motivasi," ucap Giyono.
Selain itu, SMAN 2 Pacitan berusaha tetap fokus pada pelayanan kebutuhan masyarakat dalam hal ini orang tua. Segala masukan bisa diterima sebagai bahan evaluasi dengan keterbukaan. Oleh sebab itu para guru tampaknya lebih serius dalam membimbing proses pembelajaran siswa.
"Kami mulai bertransformasi menjadi agen saja. Memberikan ruang anak itu butuhnya apa, minimal dibekali lebih. Alhamdulillah, hampir semua siswa tergabung dalam tiga program tersebut dengan ekspektasi yang tinggi," ujarnya.
Ditanya mengenai sekolah inklusi, pihaknya mengaku tengah berupaya menerima dengan legawa siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Siapa saja bisa masuk, tanpa memandang latar belakang.
"Pada prinsipnya, kami melayani sesuai kemampuan, kebetulan SMAN 2 ini ditunjuk sebagai sekolah inklusi," ungkap pria yang juga alumni SPGN Pacitan tahun 1989 itu.
Secara garis besar, program SMADA sebagai sekolah inklusi yang bisa menerima anak berkebutuhan khusus. Samapta, memberi bekal berupa latihan fisik dan psikologi kerjasama dengan TNI-Polri. Sedangkan kewirausahaan merupakan bekal keterampilan dan kecakapan agar siswa lebih mandiri.
"Masing-masing program diikuti oleh siswa kelas X, XI, dan XII sesuai dengan passion masing-masing. Program ini berjalan sudah satu semester tahun ajaran 2022/2023," kata Kepala SMAN 2 Pacitan Giyono.
Sebagai informasi, SMAN 2 Pacitan terletak di
Jalan H. Kusnan Nomor 9, Nogosari, Kayen, Kecamatan Pacitan. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1996 ini memiliki jumlah siswa sebanyak 328 dan terbagi menjadi 12 rombongan belajar atau rombel, setiap satu tingkat terdapat 4 rombel. Jurusan yang paling diminati adalah IPA, selebihnya IPS.
Tak kalah dengan sekolah lainnya, terbukti dengan inovasi program SMADA BANGKIT, SMAN 2 Pacitan kerap mewakili lomba Paskibra di tingkat Provinsi Jatim. Tahun 2022 ini salah satu siswanya meraih juara satu desain logo tingkat nasional dan lolos 4 besar FLSN tingkat provinsi. Sementara lulusannya banyak yang berhasil menjadi TNI-Polri dan diterima di sekolah kedinasan lainnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |