Pendidikan

KKNT Mahasiswa Unesa Surabaya di Nganjuk, Implementasi Kampus Merdeka Tekan Prevalensi Stunting

Rabu, 19 Oktober 2022 - 14:49 | 68.06k
Kegiatan pendampingan surveilans stunting dan tumbuh kembang dengan melakukan kegiatan posyandu di 4 dusun di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. (Dok. Unesa Surabaya for TIMES Indonesia)
Kegiatan pendampingan surveilans stunting dan tumbuh kembang dengan melakukan kegiatan posyandu di 4 dusun di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. (Dok. Unesa Surabaya for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya atau Unesa Surabaya menggelar Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. KKNT yang dihelat selama 3 bulan ke depan. Tepatnya pada tanggal 31 Agustus sampai 31 Desember 2022 mendatang.

KKNT ini ditujukan untuk menekan prevalensi angka stunting. Hal ini selaras dengan misi Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk menekan prevalensi angka stunting dari angka 25,3% menjadi 14% di tahun 2024 sesuai target capaian secara nasional. KKNT ini terbagi menjadi 15 kelompok. Masing-masing kelompok diisi oleh 15 mahasiswa. KKNT kali ini didominasi oleh mahasiswa yang menempuh jurusan di bidang kesehatan.

Ketua Kelompok 14 KKN Unesa, Ramadivan Bagus Ramadan menyatakan bahwa tema utama KKN Unesa ini diselenggarakan di Kabupaten Nganjuk adalah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Saat ini kelompoknya melaksanakan KKNT di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.

"Percepatan Penurunan Stunting. Program ini untuk mendukung kerja sama bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting dengan target nasional yaitu dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 14% pada tahun 2024," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (19/10/2022).

KKN-Unesa.jpg

Kampanye Anti Stunting "Sing Penting Ora Stunting" yang menyasar 3 pilar masyarakat terdepan dalam penurunan stunting di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. (Dok. Unesa Surabaya for TIMES Indonesia)

Selain merupakan program kemitraan bersama 2 Kementerian, KKNT ini juga untuk implementasi pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Selain dari itu Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Penurunan Percepatan Stunting Kabupaten Nganjuk juga bertujuan untuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 20 sks di luar kampus," ungkapnya.

Divan menyebut bahwa sasaran KKNT ini menyasar 3 pilar. Ketiga sasaran ini merupakan sasaran yang paling dekat untuk mengintervensi penurunan angka stunting. Ketiga pilar tersebut diberikan edukasi gizi tentang pentingnya gizi seimbang.

"Kegiatan intervensi edukasi gizi pada pilar 3 ditujukan kepada catin (calon pengantin), ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita. Dikarenakan kelima kategori sasaran tersebut sangat berpengaruh terhadap prevalensi stunting, selain itu pada pilar lainnya sasarannya adalah Perangkat Desa dan para kader serta warga desa," jelasnya.

KKNT di Kabupaten Nganjuk ini bukan tanpa latar belakang yang tidak jelas. Prevalensi stunting Kabupaten Nganjuk 25,3% dan di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk mencapai 23,3% dari prevalensi angka stunting di Nganjuk. Hal tersebut yang melatarbelakangi kenapa KKNT ini diselenggarakan di sana.

"Karena prevalensi stunting masih tinggi dibandingkan dengan RPJMN 2020-2024 yaitu target 14% dari kondisi 27% anak stunting pada tahun 2019. Salah satu kabupaten dengan prevalensi masih tinggi adalah Kabupaten Nganjuk yaitu 25,3% anak mengalami stunting menurut Survei Status Gizi (SSGI)," ungkapnya.

KKNT-Unesa.jpg

Kegiatan pembaruan data oleh KKNT Kelompok 14 lewat website rumah dataku dan memperbarui ruangan serta sarana prasarana rumah dataku. (Dok. Unesa Surabaya for TIMES Indonesia)

Divan menambahkan bahwa program unggulan dalam KKNT kali ini adalah kampanye anti stunting. Slogan 'Sing Penting Cegah Stunting' dibuat semenarik mungkin untuk memberikan pemahaman akan pentingnya mencegah stunting bersama-sama.

"Salah satu program unggulan kami adalah kampanye anti stunting yang memiliki slogan "Sing Penting Cegah Stunting", slogan tersebut dibuat dengan tujuan agar menarik serta mudah diingat dan menekankan bahwa menurut kami pencegahan stunting membawa peran penting dalam percepatan penurunan prevalensi stunting. Kampanye dilakukan dengan pembuatan media edukasi mengenai stunting berbentuk poster yang kemudian dipaparkan di setiap posyandu desa dan diakhiri dengan penempelan poster pada setiap posyandu," pungkasnya.

Program KKNT Kelompok 14 ini di bawah tanggungjawab Dosen Pembimbing atas nama Ali Imron, S.Sos., M.A.,. Saat ini program KKNT tengah berjalan untuk melakukan penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES