Pendidikan

Cinemaria, Pra Event Brawijaya Movie Exhibition Suguhkan Film Jungkat dan Sebelum Cerah

Selasa, 25 Oktober 2022 - 08:56 | 29.24k
Moderator bersama Muhaddid Izzul Fikri dan Eka Putri A.N dalam sesi diskusi pada Cinemaria di Auditorium Nuswantara FISIP Universitas Brawijaya (22/10/2022). (FOTO: Societo Sineklub)
Moderator bersama Muhaddid Izzul Fikri dan Eka Putri A.N dalam sesi diskusi pada Cinemaria di Auditorium Nuswantara FISIP Universitas Brawijaya (22/10/2022). (FOTO: Societo Sineklub)

TIMESINDONESIA, MALANGBrawijaya Film Exhibition(BME) kembali akan digelar. Untuk edisi volume ke-9, Brawijaya Film Exhibition akan digelar 12 November 2022.

Brawijaya Film Exhibition adalah ajang festival film berskala nasional yang bertujuan untuk mengapresiasi penggiat film pendek di Indonesia untuk mendistribusikan filmnya. 

Pada edisi 2022, Brawijaya Film Exhibition vol.9 mengusung nama “Citra Nuraga” yang memiliki makna sebuah sikap berbagi rasa pada setiap individu atas persepsi, cara pandang, dan pemaknaan akan suatu hal.

Movie-Exhibition-b.jpgPoster Film "Jungkat" yang ditayangkan pada Cinemaria di Auditorium Nuswantara FISIP Universitas Brawijaya (22/10/2022). (FOTO : Societo Sineklub)

Sebelum acara utama Brawijaya Movie Exhibition vol.9, panitia menyelenggaraan pra-event bertajuk “Cinemaria : Gelombang Intuisi” di Auditorium Nuswantara FISIP Universitas Brawijaya, Sabtu (22/10/2022). Acara ini memutarkan film berjudul “Jungkat” yang disutradarai oleh Jedy Zaidan dari Seni Theatristic Politeknik Negeri Malang dan “Sebelum Cerah” yang disutradarai oleh Alief Wahyu Abdillah Irawan dari Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang.

Sesi diskusi dihadiri oleh aktris “Jungkat” Eka Putri A.N dan scriptwriter “Sebelum Cerah” Muhaddid Izzul Fikri. Film “Jugkat” mengisahkan kejadian mistis yang dialami oleh seorang wanita karena melanggar kepercayaan turun-temurun. Sedangkan film “Sebelum Cerah” mengangkat isu rasisme terhadap etnis Tionghoa Indonesia.

Eka Putri A.N sebagai aktris menyampaikan totalitas artistik dalam film “Jungkat”.

Movie-Exhibition-c.jpgPoster Film "Sebelum Cerah" yang ditayangkan pada Cinemaria di Auditorium Nuswantara FISIP Universitas Brawijaya (22/10/2022). (FOTO : Societo Sineklub)

“Waktu shooting di ending scene itu saya sebagai aktris sangat kewalahan sebenarnya, karena mata saya harus pakai soflens warna putih yang menyebabkan saya pun tidak bisa melihat. Seingat saya take ending itu sampai tiga kali diulang,” terangnya.

Dalam sesi yang lain, Muhaddid Izzul Fikri sebagai scriptwriter “Sebelum Cerah” menjelaskan bagaimana penulisan cerita dan strategi budgeting dalam film ini.

“Cerita ini ditulis berdasarkan sensitivitas kita terhadap isu yang dari dulu ada, rasisme terhadap etnis Tionghoa Indonesia. Mulai dari pemilihan aktor, lokasi, dan budgeting produksi film ini dipikirkan secara matang sejak awal,” jelasnya.

Acara ini ditutup dengan foto bersama antara panitia, pembicara, dan penonton. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES