Pendidikan

Terapkan P5, Siswa SDN 1 Sudimoro Pacitan Manfaatkan Tutup Botol Bekas

Senin, 31 Oktober 2022 - 12:06 | 966.04k
Hasil Karya dari tutup botol bekal implementasi P5 Siswa Kelas 1 SDN 1 Sudimoro, Pacitan. (FOTO: Amelia for TIMES Indonesia)
Hasil Karya dari tutup botol bekal implementasi P5 Siswa Kelas 1 SDN 1 Sudimoro, Pacitan. (FOTO: Amelia for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Tahun ajaran baru 2022/2023, SDN 1 Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang di dalamnya terdapat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Kali ini siswa kelas 1 menerapkannya dengan membuat karya berbahan tutup botol bekas. Mengambil tema 'gaya hidup berkelanjutan' topik yang dipilih adalah pemanfaatan sampah plastik. 

Kegiatan P5 ini terbagi menjadi tiga tahapan. Tahap pertama, yaitu pengenalan. Siswa belajar membedakan sampah organik dan anorganik.

Tahap kedua, kontekstual di mana siswa mulai melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar dilanjutkan dengan memilah sampah plastik berupa tutup botol bekas. Sedangkan tahap ketiga aksi. 

Kepala SDN 1 Sudimoro, Supriyanto mengatakan, dengan diterapkannya P5, diharapkan siswa mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, kreatif, berkarakter dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau disebut profil pelajar Pancasila.

"Memanfaatkan barang bekas di lingkungan sekitar adalah kegiatan yang positif, bisa memberikan pengalaman baru bagi anak didik untuk semakin kreatif," katanya, Senin (31/10/2022). 

SDN-1-Sudimoro-2.jpgProses pembuatan karya memanfaatkan tutup botol bekas didampingi guru. (FOTO: Amelia for TIMES Indonesia)

Menurut Supriyanto, kegiatan semacam itu akan memberikan suasana belajar yang berbeda dari biasanya. Siswa lebih memiliki inovasi dan terus berkembang. Sehingga manfaat positifnya bisa dirasakan oleh warga sekolah. 

"Saya sangat mendukung program ini. Semoga ke depan terus berkembang dan memberikan manfaat positif bagi pendidikan," ujarnya. 

Berbekal dari tutup botol bekas, dan kertas origami para siswa mulai mengerjakan projek yang telah ditentukan.

Kertas origami mulai dipotong menyerupai bangun datar, kemudian ditempel dan disusun hingga membentuk sebuah miniatur rumah. Kumpulan tutup botol bekas mulai ditata di atasnya hingga terlihat bentuknya menyerupai balon udara. 

Tahap aksi tersebut, untuk menyelesaikan projek rumah balon, siswa membutuhkan waktu kurang lebih 100 menit. Dari sini mereka dapat mempelajari bentuk dan nama-nama bangun datar. 

Pembelajaran berlangsung dengan lancar dan kondusif, seluruh siswa bersemangat dan sangat antusias. Bahkan beberapa siswa ingin membuat projek rumah balon lagi di rumah bersama orang tua.

"Saya sangat senang, saya ingin belajar dan membuat rumah balon dari tutup botol bekas lagi bersama ibu di rumah," ungkap siswa kelas 1A, Aisyah Ayudia Inara usai menyelesaikan projek. 

Selain itu, pemanfaatan tutup botol bekas, sebagai media pembelajaran dapat menumbuhkan semangat dan motivasi siswa. 

Hal ini juga senada dikatakan oleh siswa lainnya, Adam Zia Abqari. "Saya baru tahu kalau tutup botol bekas bisa digunakan untuk belajar, jadinya lebih bersemangat," jelasnya usai mengikuti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDN 1 Sudimoro, Kabupaten Pacitan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES