Pendidikan

UNPAD Bandung Hadirkan Aplikasi Telefarmasi Pertama di Indonesia yang Punya Fitur PMR

Kamis, 03 November 2022 - 17:55 | 77.13k
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. (Foto: Humas Unpad)
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. (Foto: Humas Unpad)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung menghadirkan aplikasi Indonesia Tes dan Telefarmasi (InaTTi). Aplikasi ini merupakan aplikasi telefarmasi pertama di Indonesia yang memiliki fitur Patient Medical Record (PMR).

Ketua tim peneliti aplikasi InaTTi Keri Lestari, menyebut Aplikasi InaTTI merupakan aplikasi kefarmasian di Indonesia yang memiliki fitur Telefarmasi dengan Patient Medical Record (PMR). Fitur ini mendukung kebijakan baru Pemerintah tentang rekam medis elektronik sebagaimana tertuang dalam Permenkes Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik.

Advertisement

Melalui peraturan ini, kata dia diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan mampu memperbarui sistem pengelolaan rekam medis yang secara umum masih berjalan manual. Hal tersebut dilakukan dalam mendukung penyelenggaraan rekam medis berbasis elektronik.

Aplikasi ini juga diciptakan untuk mempermudah tes, isolasi mandiri Covid-19, dan layanan telefarmasi lainnya. Seperti tes RT PCR, antigen, layanan rekam medis elektronik, dan vaksinasi melalui laboratorium yang bisa disesuaikan dengan lokasi terdekat.

Selanjutnya terdapat fitur tes sampling point. Tujuannya memperluas kapasitas lab dan melakukan pelacakan kontak secara menyeluruh.

“Hal itu penting dilakukan di masa pandemi COVID-19. Menekan dan mengendalikan penyebaran virus sangat penting guna menyediakan waktu untuk mengembangkan obat, vaksin perawatan dan memproduksi peralatan yang sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Pada aplikasi ini pun masyarakat bisa menggunakan fitur live chatting soal tata cara isolasi mandiri yang didampingi oleh apoteker yang merupakan bagian dari program kepatuhan terapi pengobatan (MTAC Unpad) secara online.

Lebih jauh, tim aplikasi Indonesia Tes dan Telefarmasi (InaTTi) Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran telah mengadakan program sosialisasi kepada klinik, apotek, dan laboratorium di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, dan Bali, pada September - Oktober 2022 lalu.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek RI tahun anggaran 2022 untuk pengembangan aplikasi InaTTi.

Kegiatan tersebut melibatkan enam mahasiswa yang mengikuti program magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) sebanyak 20 SKS di PT. Sahaware Teknologi Indonesia.

Ketua tim peneliti aplikasi InaTTi Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si., mengatakan, rekam medis elektronik berbasis digital diharapkan mampu mendukung proses pengelolaan informasi medis yang kompleks, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, serta menjamin keamanan database pasien.

UNPAD-b.jpgKetua tim peneliti aplikasi InaTTi Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. (Foto: Keri Unpad/Facebook)

Melalui aplikasi InaTTi, tim mendukung implementasi sistem rekam medis elektronik. Selain itu, aplikasi ini juga mendukung program pemerintah berupa platform terintegrasi data pelayanan kesehatan tingkat nasional, yaitu: Satu Sehat.

“Sejalan dengan program pemerintah, Tim InaTTi berupaya untuk mengembangkan aplikasi InaTTi menjadi InaTTI versi 2, hingga sekarang dikenal dengan Indonesia Tes dan Telefarmasi. Digunakan untuk apoteker dengan mengikuti Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek,” jelas Keri dalam siaran persnya.

Lebih lanjut Keri menyebut, sosialisasi di Kota Bandung sebenarnya sudah berjalan pada 13 – 22 September 2022 lalu. Sebanyak lima klinik dan satu laboratorium, yaitu: Klinik Rancaekek Medika 2, Klinik Rancamanyar, Klinik dr. Alisya, Klinik Sehat, Klinik Unpad serta Farmalab Bandung mengikuti sosialisasi ini.

“Total peserta lebih dari 50 orang tenaga kesehatan,” paparnya.

Secara umum, sosialisasi ini diisi dengan demonstrasi penggunaan fitur pembuatan PMR pada aplikasi InaTTi. Tim InaTTi sebagai trainer langsung mendampingi para peserta undangan dalam menggunakan InaTTi telefarmasi. Para peserta undangan juga menunjukkan antusiasme yang luar biasa.

“Semoga aplikasi InaTTi versi terbaru juga mampu menunjang dan mendukung pelayanan kefarmasian. Selain itu kedepannya pembuatan PMR melalui aplikasi ini bisa dijadikan bukti praktik kefarmasian yakni SKP sehingga apoteker dapat memperpanjang kompetensi apoteker,” ungkap Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES