Pendidikan

Hutang Acara Feskala Mahasiswa UM ke Vendor Akhirnya Lunas

Selasa, 14 Februari 2023 - 13:21 | 80.89k
Gerbang kampus Universitas Negeri Malang (UM). Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Gerbang kampus Universitas Negeri Malang (UM). Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Persoalan hutang para mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) kepada pihak vendor akibat acara musik Festival Cakrawala (Feskala UM) yang berakhir merugi akhirnya terlunaskan.

Hal itu diungkapkan oleh pihak Vendor berinisial RD kepada awak media, Selasa (14/2/2023). Ia menyebut bahwa hutang mahasiswa UM mendekati angka Rp150 juta tersebut sudah dilunasi.

"Sudah dilunasi tanggal 10 (Jumat) siang dari pihak panitia," ujar RD, Selasa (14/2/2023).

Diketahui, sebelumnya pihak panitia Feskala UM sudah berbesar hati membayarkan hutangnya sebesar 50 persen dari total biaya yang ada. Sesuai perjanjian awal, seharusnya pelunasan dilakukan tiga hari setelah penyelenggaraan Feskala UM.

Namun, acara tersebut justru merugi akibat penjualan tiket Feskala UM yang tersedia 3.000 tiket hanya terjual tak lebih dari setengahnya. Bahkan, adanya sponsor Feskala UM tak juga bisa menutupi biaya produksi acara.

"Ini menyebabkan kerugian dan pihak panitia melakukan penundaan pembayaran ke kami," ungkapnya.

Pihak vendor Feskala UM juga sempat akan membawa persoalan hutang ini ke jalur hukum. Namun, diketahui telah dicabut karena hutang sudah terlunaskan.

"Kami lakukan itu karena pada saat itu sudah berbulan-bulan belum ada itikad baik dari pihak panitia atau konfirmasi," katanya.

Pelunasan pada Jumat (10/2/2023) lalu tersebut merupakan tenggat waktu yang diberikan oleh pihak vendor kepada panitia Feskala UM untuk membayarkan hak dari vendor.

Bahkan, saat itu pihak kampus UM juga diketahui telah membantu sebesar Rp75 juta untuk membayar hutang kegiatan Feskala UM.

"Kemudian terjadi pertemuan dengan pihak panitia dan memberikan itikad baik dengan tanggungjawab melunasi sesuai nominal dari perjanjian awal," tuturnya.

Adanya peristiwa ini, menurutnya bisa menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak lain yang akan menyelenggarakan kegiatan apapun, khususnya festival musik.

Perlu kecermatan dan kehati-hatian agar festival atau acara tersebut bisa sukses tanpa merugi seperti yang dialami oleh panitia Feskala dari mahasiswa UM.

"Ini menjadi pembelajaran bagi penyelenggara event untuk lebih matang dari segi konsep, pendanaan dan gues star," ucapnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, acara festival musik Feskala diselenggarakan oleh mahasiswa UM berakhir merugi dan panitia harus nombok.

Konser tersebut digelar pada November 2022 lalu dengan 5 guest star atau bintang tamu, mulai dari HiVi hingga The Panturas.

Kasus ini pun mencuat di media sosial pada awal tahun 2023 ini setelah ada salah satu volunteer yang membeberkan bahwa ada segelintir panitia tiba-tiba menghilang tanpa pertanggungjawaban atas hutang yang ditinggalkan.

Total hutang mencapai Rp 205.750.000. Atas hutang tersebut, akhirnya 100 volunteer menanggung uang masing-masing Rp750 ribu atau total Rp75 juta. 

Kemudian, dari anggota BEM UM berjumlah 65 orang, masing-masing harus menanggung sebesar Rp1.250.000 atau total Rp81.250.000.

Selanjutnya, untuk 15 orang dari pengurus inti masing-masing harus iuran Rp1,5 juta atau total yang dikumpulkan sebesar Rp22,5 juta untuk melunasi hutang yang ada.

Sedangkan, untuk Ketua Pelaksana Feskala harus menanggung iuran sebesar Rp15 juta dan Menteri PSDM serta Ketua BEM UM masing-masing menanggung sebesar Rp6 juta.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES