Pendidikan

Anak-Anak Desa di Banyuwangi Dilatih Hitung Cepat dengan Metode Smart Gasing

Rabu, 08 Maret 2023 - 13:02 | 109.30k
Siswa SDN 2 Kesilir saat mengikuti Pelatihan matematika dengan metode Smart Gasing. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Siswa SDN 2 Kesilir saat mengikuti Pelatihan matematika dengan metode Smart Gasing. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pelatihan matematika dengan metode Smart Gasing terus berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Metode ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia dan lembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). "Smart Gasing" adalah kepanjangan dari "Gampang, Asyik, dan Menyenangkan".

Seperti yang terlihat pada, Rabu (7/3/2023). Suasana di SDN 2 Kesilir, Kecamatan Siliragung terlihat ceria. Di setiap kelas, terdengar suara anak-anak yang riang sambil melakukan kegiatan yang nampak seperti bermain dan bernyanyi. Namun, tak disadari oleh banyak orang bahwa mereka sebenarnya sedang belajar matematika

Advertisement

Seorang pelatih terlihat melemparkan pertanyaan dengan melalui sebuah lagu. Kemudian, para peserta dengan cepat menjawab pertanyaan tersebut dengan melantunkan lagu yang serupa. Mereka saling bersahutan sehingga kelas terlihat sangat hidup dan penuh semangat.

“Setelah mengikuti materi pengenalan bilangan selama 5 hari, sekarang ini para siswa mulai dilatih untuk melakukan penjumlahan melalui aktivitas bernyanyi, menari, hingga mendengarkan music," ujar Koordinator Smart Gasing Banyuwangi, Nina Octavia.

Metode Smart Gasing, lanjut Nina, memang membuat suasana belajar menjadi seperti sarang lebah yang riuh dan gembira. Namun, di dalam kegaduhan tersebut terjadi interaksi antara gelombang yang saling memperkuat antara satu anak dengan yang lain. Bahkan, mereka betah belajar sampai sore karena diajarkan dengan cara yang menyenangkan dan mendorong kreativitas mereka.

Siswa-SDN-2-Kesilir-A.jpgSiswa SDN 2 Kesilir saat mengikuti Pelatihan matematika dengan metode Smart Gasing. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Menurutnya, untuk mengajar dengan efektif, seorang guru harus bisa menciptakan resonansi atau kecocokan dengan siswa. Oleh karena itu, pengajar harus bisa menarik perhatian siswa dengan cara-cara yang menarik agar mereka selalu bersemangat dalam belajar.

Metode pembelajaran ini tidak hanya mengajarkan pelajaran matematika, tetapi juga mengembangkan kecerdasan lain seperti kecerdasan musikal, logika matematika, dan kinestetik. Peserta dilatih berhitung cepat melalui games, tarian, hingga lagu yang menyenangkan dan membuat suasana belajar semakin asyik.

Pada sesi pagi, guru-guru yang mengikuti pelatihan dibriefing oleh para trainer dari tim Profesor Yohanes Surya. Lalu di sesi berikutnya, guru langsung mempraktikkan metode "Smart Gasing" kepada siswanya. Pelatihan dilaksanakan secara intensif selama 14 hari, mulai dari 2 hingga 18 Maret 2023.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan pusat sains di Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya, dengan menggandeng Profesor Yohanes Surya.

“Kita sengaja sasar anak-anak di desa-desa terlebih dahulu. Kita ingin dampingi lompatan anak-anak di desa, dan mereka harus bisa berprestasi setinggi mungkin,” katanya.

Untuk diketahui, pelatihan matematika dengan metode "Smart Gasing" dilaksanakan di empat kecamatan, yakni Siliragung, Pesanggaran, Tegaldlimo, dan Bangorejo. Kegiatan ini diikuti oleh 30 guru dan 90 murid dari keempat kecamatan tersebut. Peserta pelatihan berusia antara 7 hingga 12 tahun.

“Tahun ini kita targetkan bisa mencetak 5.000 anak jagoan matematika. Setelah kawasan selatan Banyuwangi, tahap berikutnya kita kembangkan di kawasan utara, lalu ke pusat kota,” ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES