Pendidikan

Arif Rudiana: Indonesia Butuh Banyak Digital Talent

Rabu, 31 Mei 2023 - 12:20 | 132.71k
Arif Rudiana, Direktur PSE Yayasan Pendidikan Telkom, menyampaikan materi pada Demo Day Moklet Youth DigiTalent & Moklet Idea Challenge 2023. (Foto: Nurul Saadah/TIMES Indonesia)
Arif Rudiana, Direktur PSE Yayasan Pendidikan Telkom, menyampaikan materi pada Demo Day Moklet Youth DigiTalent & Moklet Idea Challenge 2023. (Foto: Nurul Saadah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Inovasi telah menjadi detak jantung sebuah peradaban. Peradaban yang tidak memiliki inovasi maka peradaban itu akan mati. Tidak hanya berwawasan mengenai transformasi digital, satu inovasi bisa merubah segalanya. Hal inilah yang dibagikan Direktur PSE Yayasan Pendidikan Telkom, Arif Rudiana melalui Demo Day Moklet Youth DigiTalent, yang diadakan di SMK Telkom Malang, Selasa (30/05/2023).

Selain Arif Rudiana, hadir sebagai pembicara CEO of Amstirdam Coffee, Sivaraja. 

Arif Rudiana menjelaskan, saat ini Indonesia membutuhkan 9 juta digital talent. Setiap tahunnya Indonesia perlu mencetak 600 ribu digital talent.

Penyiapan digital talent sudah menjadi tugas semua orang. Dengan adanya program moklet youth digitalent, sudah menjadi solusi yang sangat strategis, karena hal ini menjadi bagian cara kita menyiapkan digi talent yang pertama.

Berdasarkan laporan World Economic Forum, Indonesia menempati peringkat 7 pada populasi market terbesar serta memiliki potensi yang sangat luar biasa. Namun sayangnya, pada kapabilitas Indonesia masih menempati peringkat ke 74. Yang membuat Indonesia menjadi tempat yang menarik bagi inovasi negara asing. 

"Negara kita memiliki tantangan yang sangat berat untuk menjadi negara terdepan dengan inovasi. Lakukan inovasi secara konsisten, maka yang akan kita dapat bukanlah produk melainkan talent," ucap Arif Rudiana. 

Arif Rudiana menerangkan bagaimana cara mengelola inovasi yang baik. Terdapat 3 komponen penting supaya inovasi itu berhasil dan tumbuh besar.

Komponen pertama yakni Inovator. Inovator yang dibutuhkan ialah seorang yang mampu berinovasi, memecahkan masalah, peduli terhadap masalah orang lain, serta kemampuan menghasilkan ide baru. Keempat hal tersebut harus menjadi sifat inovator. 

“Mari kita bangun budaya yang lebih mencintai solusi dibandingkan dengan produk.” ucapnya. 

Komponen kedua ialah inovasi manajemen. Setelah mengelola ide, ide tersebut haruslah diwujudkan. Komponen utama untuk mewujudkan hal tersebut adalah dibutuhkannya inkubator inovasi serta pendanaan.

Manajemen inovasi harus menjadi inkubator yang bisa menjaga perjalanan inovasi. Dalam perjalanan membangun inovasi terdapat 4 fase yang harus dilalui, diantaranya: Customer Validation, Product Validation, Business Model Validation dan Market Validation.  

Dan komponen terakhir yakni adanya mentor. Di Setiap inovasi yang sukses terdapat mentor yang hebat. Adanya mentor membuat inovasi dapat terus berjalan, salah satu faktor penting dengan kehadiran mentor ialah networking.

“Untuk sebuah proses inovasi di seluruh dunia, butuh 3 komponen itu agar dapat berhasil. Jika salah satunya nggak ada, maka inovasi itu tidak akan berhasil,” jelasnya. 

Harapannya, kegiatan ini akan mendekatkan munculnya inovator-inovator berbakat di Indonesia di bidang IT. Terdapat 38 finalis dengan ide produk terbaik yang dipamerkan pada kegiatan hari ini dan di antara mereka akan dipilih yang terbaik untuk tampil diatas panggung. 

Sebelumnya SMK Telkom Malang juga telah mengadakan job fair dan edu fair, Senin (29/05/2023). Kegiatan tersebut melibatkan 27 industri, 17 kampus swasta dan dua bimbingan belajar. Kegiatan tersebut juga termasuk dalam rentetan program Moklet Youth DigiTalent & Moklet Idea Challenge 2023. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES