Pendidikan

Ini Cara SMAN 1 Pacitan Cetak Siswa Berkarakter Positif

Kamis, 15 Juni 2023 - 16:18 | 114.36k
Kepala SMAN 1 Pacitan, Adi Supratikto saat memimpin penghormatan bendera merah putih dalam kegiatan Pramuka. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kepala SMAN 1 Pacitan, Adi Supratikto saat memimpin penghormatan bendera merah putih dalam kegiatan Pramuka. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITANSMAN 1 Pacitan dalam mencetak karakter positif para siswa memiliki cara tersendiri. Upaya ini dilakukan untuk membentengi anak didik agar tidak terjerumus ke dalam perilaku menyimpang. 

Kepala SMAN 1 Pacitan, Adi Supratikto menjelaskan, inovasi yang diciptakan dalam membentuk karakter positif siswa di antaranya melalui percontohan, penyadaran, pembinaan, pembiasaan dan penghargaan atau disingkat P5. 

Advertisement

"P5 ini inovasi saya sendiri. Seperti keteladanan cara berpikir, bertutur, berperilaku, dan bertindak yang baik. Ingat 1 keteladanan lebih baik dari 1000 nasihat," katanya, Kamis (15/6/2023). 

Adi menambahkan, sekolah telah menyediakan perangkat tata tertib, peraturan, maupun pedoman kedisiplinan yang bisa dengan mudah dibaca dan dipahami seluruh siswa dengan penuh kesadaran. 

"Lalu, pengajaran, ini cara konvensional tetapi sesuai dengan naluri kemanusiaan tetap perlu dilakukan," ujarnya. 

Selanjutnya, pembentukan karakter siswa dilakukan dengan cara pembiasaan budaya senyum, salam, sapa, sopan, santun. Misalnya, berhenti beraktivitas dan ambil sikap sempurna ketika pukul 07.00 WIB yang mana Lagu Indonesia Raya dikumandangkan, shalat berjamaah, terlambat masuk halaman agar motor dimatikan dan dituntun serta menjaga 7 K dan lain sebagainya. 

Hal penting untuk memperkuat dan membangun karakter siswa, sekolah memberikan penghargaan. "Siswa diberi reward dan kepercayaan melaksanakan tugas," terang Adi. 

Selain itu, prinsip dasar pembelajaran yang saat ini SMAN 1 Pacitan pertahankan yakni live long education. Sehingga, pendidikan berkelanjutan senantiasa tertanam dalam kehidupan para siswa. 

"Tentu saja ini masih selalu berproses yang tidak ada hentinya sampai akhir belajar siswa, bahkan sampai akhir hayat," tambahnya. 

Dengan demikian, para siswa mampu membentengi diri agar tidak terjerumus ke dalam hal yang negatif setelah berbagai inovasi tersebut di atas dilakukan secara terus-menerus. 

Di samping itu, pemberian edukasi dan literasi pemanfaatan sarana komunikasi digital juga dinilai efektif membentuk karakteristik siswa supaya tidak ketinggalan zaman. 

"Nilai-nilai keagamaan, moral, dan sosial kami tingkatkan sehingga siswa sibuk berpikir dan melakukan kegiatan positif dan tidak sempat berperilaku negatif," pungkas Kepala SMAN 1 Pacitan, Adi Supratikto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES