Pendidikan

Seberapa Penting Memahami Self Efficacy? Ini Penjelasannya

Selasa, 27 Juni 2023 - 11:37 | 118.10k
Ilustrasi - Sel-Efficacy (Cr: Pinterest)
Ilustrasi - Sel-Efficacy (Cr: Pinterest)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Bagaimana jadinya jika kepercayaan diri kita berkurang? Bagaimana jika kita belum bisa menerima kegagalan? Bagaimana jika kita belum bisa menentukan sebuah keputusan atau tujuan yang berkaitan dengan masa depan? Nah, di sinilah pentingnya untuk mengenal self efficacy. Lalu apa sih self efficacy? Ini dia penjelasannya menurut ilmu psikologi.

Menurut Bandura, salah satu tokoh psikologi dan penggagas teori kognitif sosial, mengatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan seseorang akan kemampuan yang akan mempengaruhinya dalam menentukan situasi dan kondisi tertentu. self efficacy merujuk pada keyakinan individu mengenai kemampuannya dalam melaksanakan tugas secara berhasil.

Advertisement

Albert-Bandura.jpgAlbert Bandura, Salah Satu Tokoh Psikologi Populer (FOTO: pinterest.com)

Secara umum, self efficacy dapat diterjemahkan sebagai kepercayaan akan kemampuan diri. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi , selalu menganggap bahwa kegagalan kecil adalah hal yang tertunda, apa yang menurut orang lain impossible akan menjadi I’m possible.

Sebaliknya individu yang memiliki self efficacy yang rendah, akan cepat kehilangan kepercayaan diri ketika mengalami kegagalan. 

Apa aja sih ciri-ciri orang yang memiliki self efficacy yang tinggi? Dikutip dari laman alodokter.com, berikut ciri-ciri individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi:

  • Memiliki tujuan hidup yang jelas dan passion yang tinggi
  • Memiliki komitmen, integritas, dan nilai moral yang kuat terhadap hal-hal yang sedang dikerjakan
  • Mampu bangkit dengan cepat dari kegagalan dan kekecewaan
  • Mampu menemukan solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi
  • Senang mencoba berbagai hal baru dan mencari pengalaman baru
  • Percaya bahwa kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang baik
  • Cenderung bisa berpikir positif dan mencari inspirasi di berbagai situasi.

Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy

Masih menurut Bandura, self efficacy dipengaruhi dan dibentuk oleh beberapa faktor, yakni :

1. Pengalaman keberhasilan (mastery experiences)

Pengalaman akan memberikan pelajaran berharga bagi setiap individu. Pengalaman seseorang yang bisa membentuk kepercayaan diri. Meskipun pengalaman yang kamu dapatkan adalah pengalaman kegagalan, maka jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk kamu mundur dari tujuanmu. Tetap bangkit dan tumbuhkan sikap percaya diri, jangan lupa untuk intropeksi dan kesempatan perlu juga untuk diciptakan.

2. Pengalaman orang lain (vicaruous experiences)

Pengalaman keberhasilan orang lain dapat meningkatkan keyakinan bahwa kita pun memiliki kemampuan serupa untuk mencapai sukses di bidang itu. Contohnya, ketika kamu melihat teman kelasmu berhasil mempertahankan nilai akademiknya meskipun dia seorang aktivis organisasi. Saat itu juga, kamu bisa termotivasi dan berfikir bahwa kamu juga bisa mencapai hal tersebut meskipun kamu sedang sibuk di dunia luar akademik. Jadi daripada merasa iri hati dan dengki, cobalah mempelajari proses mereka bisa sukses lalu coba terapkan dalam hidupmu.

3. Persuasi sosial atau verbal (social persuasion)

Individu yang diyakinkan secara lisan bahwa mereka mampu melakukan tugas tertentu cenderung termotivasi untuk berusaha, termasuk ketika masalah muncul. Persuasi sosial ini juga mendorong individu untuk terus mengembangkan keterampilan guna mencapai keinginan anda.

Sebagai contoh, ketika kamu sedang melakukan program diet, cobalah tanyakan pendapat keluarga terkait perubahan tubuhmu. Kalau kamu mendapat tanggapan yang positif dari keluargamu, kamu pasti akan semakin termotivasi dan yakin bahwa program dietmu akan berhasil.

4. Keadaan emosional dan fisiologis

Untuk meningkatkan self-efficacy, kamu perlu mengelola pikiran, emosi, dan stres dengan lebih baik. Sebisa mungkin, cobalah untuk untuk tidak membiarkan asumsi atau pikiran negatif mengganggu konsentrasi dan produktivitasmu.

Sebagai contoh, ketika kamu merasa cemas saat harus menghadapi ujian akademik atau pekerjaan. Maka kamu bisa mengontrol hal tersebut dengan cara memberi afirmasi positif seperti “aku pasti bisa, yuk semangat dan jangan malas untuk belajar”.

Pentingnya peranan self efficacy

Lalu seberapa penting peranan self efficacy dalam diri individu? 

  • Membuat individu menentukan kesiapannya dalam merencanakan apa yang harus dilakukan.
  • Setiap individu akan memiliki daya tahan ketika dihadapkan oleh berbagai kegagalan dan rintangan.
  • Memiliki pola pikir yang tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan di sekitar lingkungan.
  • Dapat mencerminkan suatu individu melakukan seberapa besar usaha dan upaya untuk mencapai tujuannya.
  • Individu akan menganggap keadaan yang dirasa tidak nyaman sebagai sebuah tantangan dan tidak perlu dihindari.
  • Dapat terhindar dari stress dan depresi.
  • Memiliki tujuan sesuai dengan kemampuan.

Jadi, self efficacy merupakan hal yang penting bagi setiap individu untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Selain itu, peran efikasi diri sangat penting untuk memotivasi setiap individu dalam mengembangkan kemampuannya dimanapun itu. Individu dengan self efficacy yang tinggi tentu sudah dapat membayangkan atau merencanakan apa yang akan dilakukannya di masa depan untuk mencapai sebuah kesuksesan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES