Antisipasi Guru Pensiun, Pemkot Kediri Didorong Optimalkan PPG

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Setiap tahun ada sejumlah guru di Kota Kediri yang purna tugas atau pensiun. Untuk mengisi posisi para guru yang pensiun tersebut, Direktur Pendidikan Profesi Guru (PPG), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Temu Ismail mendorong pemerintah daerah untuk terus mengoptimalkan sertifikasi PPG, baik itu pra jabatan ataupun dalam jabatan.
Direktur PPG Temu Ismail menuturkan untuk guru TK , SD dan SMP di Kota Kediri memang ada yang masih belum tersertifikasi. Kedepan jika hanya mengandalkan anggaran dari pusat untuk menyelesaikan sertifikasi guru dalam jabatan maka akan memakan waktu lama.
Advertisement
"Kami harap dari Pemda ada inisiatif, biaya mandiri. Kami koordinasikan untuk percepatan sertifikasi dalam jabatan bisa selesai," tutur Direktur PPG Temu Ismail, Senin (04/07/2023).
Selain sertifikasi mandiri, Kemendikbudristek juga memiliki para pendidik yang mengikuti PPG prajabatan pada tahun 2022 lalu dan dijadwalkan lulus pada bulan Juli dan November 2023 ini. Mereka nantinya bisa ditugaskan di Kota Kediri untuk mengisi posisi guru yang pensiun.
"Itu yang akan kita kolaborasikan. kita tugaskan ke Pemda untuk menggantikan guru yang pensiun," tuturnya lagi.
Saat ini, menurut Temu Ismail, dari hampir 3 juta orang guru di Indonesia, separuhnya diantaranya atau 1,5 juta orang guru belum tersertifikasi.
Di Kota Kediri sendiri menurut Kabid Pembinaan Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kota Kediri, Ahmad Wartjiantono dari 1.384 guru sekolah negeri di Kota Kediri, 902 guru telah tersertifikasi. Sementara itu dari 1.371 orang guru sekolah swasta, terdapat 721guru tersertifikasi.
Untuk guru yang belum tersertifikasi, ia menuturkan baik melalui PPG pra jabatan atau PPG dalam jabatan semua guru memiliki peluang dan kesempatan yang sama. Untuk PPG pra jabatan adalah untuk mereka yang telah lulus S1 dan hendak mengajar. Sementara PPG dalam jabatan adalah bagi para guru yang sudah mengajar.
"Kepada para guru yang belum linier dalam pendidikan didorong untuk linier. Dari sisi administrasi juga akan kita dampingi agar lolos dalam pemberkasan," ungkapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.