Pendidikan

Review Kurikulum Prodi Pendidikan Bahasa Jerman UM Bersama Dr Sabine Dengscherz

Selasa, 11 Juli 2023 - 16:03 | 92.19k
Dr Sabine Dengscherz sebagai Adjunct Professor di Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. (FOTO: Humas Departemen Sastra Jerman)
Dr Sabine Dengscherz sebagai Adjunct Professor di Departemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. (FOTO: Humas Departemen Sastra Jerman)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGDepartemen Sastra Jerman Universitas Negeri Malang mengadakan diskusi untuk meninjau kembali kurikulum pada hari Kamis (7/7/2023). Diskusi ini juga melibatkan Dr. Sabine Dengscherz dari University of Vienna, Austria.

Kegiatan peninjauan kembali kurikulum Departemen Sastra Jerman UM merupakan bagian dari program kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diperoleh oleh departemen tersebut dari Kemendikbudristek pada tahun kedua.

Advertisement

Dalam kegiatan tersebut, Sabine memberikan banyak masukan kepada Departemen Sastra Jerman UM, mulai dari pemberian nama mata kuliah, deskripsi mata kuliah, isi mata kuliah, hingga struktur dan relevansi mata kuliah.

Sabine, yang juga merupakan profesor tambahan di Departemen Sastra Jerman UM, memberikan berbagai saran terkait mata kuliah yang ditawarkan oleh Departemen Sastra Jerman UM dalam kurikulum yang akan diberlakukan mulai tahun akademik 2023/2024.

Menurut Sabine, kurikulum Departemen Sastra Jerman UM telah mencakup banyak hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

"Proses pertukaran informasi seperti dalam kegiatan peninjauan kembali kurikulum ini memang sangat penting. Departemen Sastra Jerman UM juga terbuka dalam menerima banyak masukan," ujar Sabine, yang juga menjadi pembicara utama dalam seminar internasional tahunan ISOLEC.

Dewi Kartika, selaku Ketua Departemen Bahasa Jerman, menyatakan bahwa kurikulum yang telah ada dikembangkan sesuai dengan kondisi di masyarakat. Tujuannya adalah agar mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga dapat beradaptasi di dunia nyata.

"Sebagai contoh, mata kuliah Literatur tidak hanya mempelajari drama atau puisi, tetapi juga bagaimana mahasiswa mempelajari dan memahami konteks yang diperlukan dalam masyarakat," tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES