Riset IT Capabilities di Tujuh UIN, Dosen Sistem Informasi UINSA Raih Gelar Doktor

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengukuhkan doktor baru yang ke-74, yaitu Dr. Yusuf Amrozi, ST., M.MT. Dr Yusuf merupakan Dosen Prodi Sistem Informasi UIN Sunan Ampel Surabaya atau UINSA.
Yusuf sukses mempertahankan disertasinya dengan judul: Pengaruh IT Capabilities Terhadap Organizational Performance Dengan Operational Capabilities dan Dynamic Capabilities Sebagai Variabel Mediasi Pada Universitas Islam Negeri di Indonesia.
Advertisement
Ia menjalani sidang disertasi di hadapan sembilan dewan penguji internal dan eksternal di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair.
Penelitian kuantitatif tersebut melibatkan 227 responden mulai rektor, wakil rektor, dekan, direktur pascasarjana, wakil dekan, wadir pascasarjana, kepala pusat IT, dan ketua program studi baik S1 sampai S3, serta prodi profesi.
Adapun sasaran penelitian disertasi tersebut adalah Universitas Islam Negeri yang terakreditasi A atau unggul. Yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan UIN Alauddin Makassar.
Menurut Yusuf, tema penelitian tentang Kapabilitas Teknologi Informasi (IT Capabilities), kemampuan proses bisnis internal organisasi (Operational Capabilities), dan kemampuan merespon perubahan eksternal perguruan tinggi (Dynamic Capabilities) khususnya di UIN masih belum ditemukan penelitian sebelumnya, padahal hal tersebut penting untuk mengetahui bagaimana evaluasi ke-3 faktor tersebut dalam meningkatkan kinerja perguruan tinggi.
Menurut Sekretaris Lembaga Pendidikan Tinggi PWNU Jawa Timur (LPTNU Jatim) ini, temuan penting penelitian tersebut bahwa walaupun ke-3 faktor tersebut menunjang kinerja perguruan tinggi secara positif dan signifikan, tetapi mayoritas responden memandang bahwa pengelolaan rutinitas internal seperti penanganan akademik, dan seterusnya dipandang paling penting.
Demikian halnya pemanfaatan IT lebih prioritas untuk menangani efektivitas dan efisiensi proses bisnis internal untuk pencapaian prestasi dan reputasi perguruan tinggi.
Hal ini berbeda dengan kemampuan dalam merespon perubahan eksternal yang begitu cepat berubah, yang berdasarkan nilai path coefficient dari penelitian ini paling rendah.
Oleh sebab itu dalam naskah disertasinya, Yusuf memberi saran agar pimpinan UIN serta kementerian agama mendorong pentingnya dynamic capabilities ini untuk percepatan menuju perguruan tinggi yang bertaraf internasional (world class university).
Program yang dapat diusulkan misalnya UIN memiliki sistem customer relationship management yang mapan, atau sistem informasi intelijen bisnis.
Dengan demikian, hal ini dapat menjadi alat bantu pengambilan keputusan (decision support system) bagi pimpinan, agar adaptif dengan perubahan eksternal, serta menyusun inovasi apa dalam kerangka mengembangkan lembaga dari sisi internalnya.
Hadir sebagai undangan akademik pada acara ini, Prof. Dr. H. Nursyam, M.Si, ia adalah mantan Rektor IAIN Sunan Ampel dan mantan Dirjen Pendidikan Islam.
Prof Nursyam juga pernah menjabat sebagai Sekjen Kementerian Agama. Hadir pula Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya Dr. A. Saepul Hamdani, M.Pd., serta sejumlah tamu undangan yang lain.
Prof Nursyam dalam sambutannya menjelaskan bahwa memang sangat penting peran IT pada Universitas Islam Negeri.
Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini. Meliputi infrastruktur IT, kapasitas SDM penggunanya, serta pendanaan. Oleh sebab itu, ia mendorong agar pemangku kepentingan terkait memperhatikan hal ini, khususnya menganggarkan/menginvestasikan pengembangan IT. “
Jadi gedungnya harus bagus, tetapi sistem virtualnya harus juga bagus," papar Guru Besar UIN Sunan Ampel ini.
Prof. Nur Syam juga memberi apresiasi atas keberhasilan Yusuf Amrozi menyelesaikan gelar doktor ini, dan berpesan harus terus produktif menulis. "Mengutip peribahasa latin verba volant scripta manent. Kalau hanya ngomong doang, akan hilang. Tetapi kalau ditulis, akan abadi," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.