Lestari Moerdijat Ingatkan Perlunya Transformasi Organisasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JEPARA – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, transformasi organisasi pendidikan diperlukan untuk peningkatan kapasitas guru dan sumber daya pendidikan, yang merupakan penanggung jawab utama dalam proses mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dengan sumber daya pendidikan yang berkualitas, proses pembentukan peserta didik yang berkualitas semakin terbuka," ujar Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI dan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, dalam diskusi daring tentang Asesmen Nasional dan Rapor Pendidikan Tahun 2023 yang diadakan oleh Pusat Asesmen Pendidikan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jepara, Jawa Tengah pada Rabu (12/7/2023).
Advertisement
Lestari mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekosistem pendidikan nasional. Sebagai contoh, saat ini terdapat sekitar 53 juta siswa di Indonesia yang hanya didampingi oleh 3,4 juta guru.
Selain itu, temuan OECD setelah survei PISA 2018 menunjukkan tiga masalah besar yang dihadapi siswa di Indonesia, yaitu rendahnya prestasi siswa, tingginya tingkat pengulangan kelas, dan tingginya tingkat ketidakhadiran di sekolah.
Menurut Lestari, penerapan konsep Merdeka Belajar harus terus diperjuangkan secara menyeluruh di Indonesia untuk menyelesaikan berbagai tantangan tersebut. Merdeka Belajar adalah konsep yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membentuk identitas mereka berdasarkan lima disiplin, yaitu sistem berpikir, penguasaan diri, model mental, pembelajaran kelompok, dan berbagi visi. Konsep ini dikemukakan oleh Peter Senge (1992) dalam membentuk individu menjadi pembelajar dan masyarakat sebagai organisasi pembelajar.
Dengan menerapkan konsep tersebut, Lestari berpendapat bahwa peluang untuk menciptakan generasi penerus yang lebih berkualitas semakin terbuka.
Lestari menekankan bahwa kemampuan untuk berinovasi merupakan faktor penting bagi keberlanjutan organisasi pendidikan dalam mencetak anak-anak yang unggul untuk menghadapi setiap kompetisi.
Pada kesempatan tersebut, Lestari juga mengingatkan agar para guru dan pemangku kebijakan di sektor pendidikan dapat mengambil hikmah dari pengalaman berharga selama pandemi, yang membutuhkan kemampuan sebagai pembelajar untuk menghadapi berbagai tantangan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.