La Ode M. Nurdin Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Unej Berpredikat Cumlaude

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasdam V/Brawijaya Letkol Inf La Ode M. Nurdin berhasil meraih gelar Doktor Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej) dengan predikat Cumlaude.
Gelar tersebut ia raih karena berhasil menyelesaikan sidang terbuka dengan disertasi berjudul "Program Deliberatif Dalam Optimalisasi Kinerja Implementasi Kebijakan Bela Negara di Kabupaten Jember".
Advertisement
Dr La Ode M. Nurdin menempuh studi di kampus tersebut kurang dari tiga tahun. Ia mampu melampaui sidang terbuka promosi doktor dengan sempurna pada Kamis (13/7/2023) kemarin.
Dalam sidang promosi doktor, La Ode memaparkan kebijakan bela negara yang inovatif berbasis partisipasi masyarakat di Kabupaten Jember.
Kebijakan tersebut ternyata sangat efektif dalam mengubah sikap dan perilaku masyarakat secara konstruktif dalam aksi bela negara. Meskipun fenomena makro menunjukkan masih belum optimalnya implementasinya secara nasional.
Bertitik tolak dari fenomena tersebut, maka ia kemudian menganalisis dan menginterpretasikan kinerja implementasi kebijakan bela negara di sana.
Kemudian mendesain model rekomendasi implementasi kebijakan bela negara melalui program deliberatif.
Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasdam V/Brawijaya Letkol Inf La Ode M. Nurdin berhasil meraih gelar Doktor Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej) dengan predikat Cumlaude. (Foto: Dok.Pribadi)
"Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk secara mendalam memahami optimalisasi kinerja implementasi kebijakan bela negara di Kabupaten Jember," jelasnya dalam keterangan, Minggu (16/7/2023).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ia menarik kesimpulan bahwa kinerja implementasi kebijakan bela negara di Kabupaten Jember melalui kegiatan one day dan one week sebagai inovasi deliberatif sudah berjalan menuju tujuan ideal (nucleus of innovation).
Karena cakupan kebijakan yang baik tersebut mampu meminimalisir adanya bias kebijakan dan akses yang diberikan kepada antar pihak cukup luas serta dilakukan dengan frekuensi rutin berdasarkan kebutuhan lapangan (milieu of innovation) untuk mendorong perubahan sikap dan perilaku warga negara secara konstruktif dalam membela negaranya dari berbagai ancaman.
"Baik itu ancaman militer, nirmiliter maupun hybrid," tambahnya.
Keterlibatan Kolaboratif Bela Negara
Dr La Ode M. Nurdin menggunakan dasar model kebijakan Randall B. Ripley dan Grace A. Franklin dalam proses penelitian penyusunan disertasi.
Ia menghasilkan konstruksi temuan penelitian dan teori kinerja implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh kedua pakar tersebut.
Temuan penelitian menyatakan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dan kelembagaannya sangat penting dalam impelementasi kebijakan agar selaras dengan keinginan target grup.
Teori kinerja implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Ripley dan Franklin mencakup policy output, policy outcome dan program performance indicator memerlukan tambahan temuan dari penelitian ini.
"Tentunya agar dapat bekerja secara deliberatif dan dapat diterapkan di daerah lain sebagai bagian dari transferability penelitian," ucapnya.
Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah teori kinerja implementasi kebijakan Ripley dan Franklin perlu disempurnakan dengan beberapa prasyarat lain.
Antara lain seperti melibatkan publik sebagai subjek kebijakan dan menggunakan kelembagaan yang ada di masyarakat sebagai bagian dari kebijakan bela negara, untuk mewujudkan kinerja implementasi kebijakan yang baik.
Adapun implikasi teoretis dalam penelitian ini adalah kritik dan sekaligus penyempurnaan terhadap teori kinerja implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Ripley dan Franklin (1986) yang hanya berfokus pada policy output. Seperti cakupan kebijakan, bias kebijakan, akses kebijakan, frekuensi kebijakan, kesesuaian kegiatan dengan kebutuhan.
Lalu policy outcome yang terdiri dari target short term, medium term dan long term serta program performance indicator seperti kejelasan isi kebijakan, perkembangan dan kompleksitas program, partisipasi dari seluruh pelaksana pemerintahan, dan faktor-faktor yang tidak terkendali yang dapat mempengaruhi implementasi tidak cukup merespon kebutuhan lapangan yang kompleks.
Dr La Ode M. Nurdin mengungkapkan perlu adanya sikap arif para implementor kebijakan untuk melibatkan masyarakat atau target grup dengan kelembagaan yang dimilikinya sebagai bagian dari adaptasi kebijakan partisipatif serta mewujudkan kinerja implementasi kebijakan yang deliberatif dalam perspektif New Public Service (NPS).
Temuan penelitian yang berorientasi pada paradigma NPS didasarkan pada nilai-nilai demokratis dan kepentingan publik.
Sementara teori kinerja implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Ripley dan Franklin (1986) hanya menitikberatkan pada efisiensi, aturan, prosedur, dan kontrol birokrasi dalam mengimplementasikan kebijakan, sehingga seringkali tidak sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan publik atau target group.
"Misalnya pelajar itu disentuh, harus diajak, untuk dia memiliki wawasan kebangsaan, one day one school atau one week one school. Pak Dandim, Pak Bupati bisa menjadi Irup (Inspektur Upacara) di sekolah-sekolah tersebut, bisa menjadi motivator ataupun memberikan wawasan kebangsaan," kata Dr La Ode M. Nurdin.
Artinya, lanjut Dr La Ode M. Nurdin, kebijakan ini harus terkolaborasi, tersinergitas dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Maka dari itu, membutuhkan konsistensi dari seluruh stakeholder, baik pemerintah, TNI/Polri, tokoh-tokoh agama seperti Organisasi Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, FKUB, MUI dan lainnya,
"Bagaimana generasi muda, harapan bangsa ini terjaga dan terpelihara agar memiliki wawasan kebangsaan dan cinta tanah air," ungkap Dr La Ode M. Nurdin.
Sebagaimana diketahui, Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasdam V/Brawijaya Letkol Inf La Ode M. Nurdin berhasil meraih gelar Doktor Program Studi Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej) dengan predikat Cumlaude.
Ketua sidang ujian terbuka disertasi ke-47 ini adalah Djoko Poernomo, Drs Supranoto, Ph.D. Prof. Bambang Soepeno selaku promotor. Sementara Dr Edy Wahyudi dan Dr Dina Suryawati selaku co-promotor.
Adapun tim penguji adalah Prof. Bambang Supriyono (Dosen Universitas Brawijaya), Dr. Falih Suaedi (Dosen Universitas Airlangga) sebagai tim penguji luar.
Sedangkan Penguji Utama, Drs. Supranoto, Ph.D. Sementara anggota tim penguji adalah Prof. Zarah Puspitaningtyas dan Suyani Indriastuti, Ph.D.
Turut hadir pula Bupati Jember Hendy Siswanto, Kepala Kejaksaan Negeri Jember I Nyoman Sucitrawan, Ketua PN Jember I Wayan Gede Rumega, Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Mantan Bupati Jember dr Faida didampingi oleh Abdul Rahim.
Tidak ketinggalan, Pakar Komunikasi Dr. Aqua Dwipayana, Kepala Organisasi Daerah (OPD) Kabupaten Jember, tokoh masyarakat dan tokoh agama, baik NU/Muhamadyah serta kerabat kerja maupun mitra kerja dari Jember- Surabaya maupun para tamu undangan lainnya.
Mereka mengucapkan selamat atas raihan gelar doktor Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasdam V/Brawijaya Letkol Inf La Ode M. Nurdin.
Dr La Ode M. Nurdin sendiri menempuh pendidikan S1 FISIP Universitas Pattimura Ambon dan S2 Prodi Magister Ilmu Politik FISIP Universitas Padjajaran Bandung. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis dalam dunia militer. Antara lain sebagai Dan Yonif Raider 509/9/2 Kostrad, Dandim 0831 Rem 084/Bhaskara Jaya, Dandim 0824 Rem 083/Bdj dan kini mengemban tugas Waaster Kasdam V/Brawijaya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |