Pendidikan

Rudal Panggul UAD, Didesain untuk Hancurkan Pesawat Tempur

Minggu, 16 Juli 2023 - 13:23 | 82.79k
Ketum PP Muhammadiyah bersama Menhan melihat rudal di laboratorium UAD. (Foto: Kemenhan RI)
Ketum PP Muhammadiyah bersama Menhan melihat rudal di laboratorium UAD. (Foto: Kemenhan RI)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tahapan pengujian rudal panggul buatan Center for Integrated Research and Innovation (CIRNOV) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, telah mencapai keberhasilan hampir 100 persen. Salah satu alat utama sistem pertahanan (Alutsista) tersebut diklaim mampu mendestroy atau menghancurkan target dari darat ke udara mencapai jarak kurang lebih 6 kilometer. 

"Sudah melalui banyak ujicoba terutama di lapangan Lumajang, Jawa Timur. Jadi ujicobanya sudah mencapai keberhasilan yang hampir 100 persen.  Sudah cukup akurat. Sudah diujicoba. Karena ini rudal pemburu pesawat tempur ya, darat ke udara jarak tempuhnya hingga 6 kilometer. dapat mendestroy dari pesawat tempur yang menjadi sasaran. Ini rudal panggul di mana teknologinya lebih personel," ujar Rektor UAD, Muchlas, ditemui TIMES Indonesia di UAD Kampus IV, Jalan Ring Road Ahmad Yani, Banguntapan, Bantul, Minggu (16/7/2023).

Advertisement

Rudal ini dikembangkan oleh Tim CIRNOV UAD sejak 2016, yang seluruh onderdilnya 100 persen dari dalam negeri. Rudal manpads atau panggul yang bersifat personal  ini didesain untuk menghancurkan pesawat tempur. Ia menjelaskan jelajah rudal dari darat ke udara mencapai sasaran kurang lebih 6 kilometer.

"Ini sudah didemokan ya. Ini adalah rudal memburu panas, jadi ada flare di sana kemudian rudal ini terkendali kemudian mendekati di bagian flar sampai kurang lebih 2-7 meter. Jarak 2 -7 meter, kalau itu sebuah rudal ada hulu ledak nya tentu sudah sangat bisa menghancurkan. Mendestroy  pesawat tempur yang menjadi sasaran," tandas Muchlas.

Ia berharap hasil riset ini dapat membantu pemerintah menyediakan alutsista atau  peralatan pertahanan sehingga tidak tergantung lagi pada embargo senjata dari negara lain. Riset yang telah dilakukan selama 6 tahun ini telah mencapai hilir, dan ke tingkat komersialisasi sehingga harapan ke depan  dapat diperkenalkan ke Pemerintah dalam hal ini TNI, untuk dikembangkan lebih lanjut.

"Kemarin pak KASAD. Kemudian ini ada pak Prabowo, yang notabene sebagai menhan kita hadirkan untuk bisa melihat langsung bahwa ini lah sumbangan, khususnya dari perguruan tinggi Muhammadiyah. Mungkin nanti ini dikembangkan akan membantu negara untuk menyediakan peralatan perangnya atau peralatan pertahanan sehingga tidak tergantung lagi pada embargo senjata," pungkas Muchlas, Rektor UAD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES