Pelajar Jombang Wakili Indonesia pada Asian Girls in Action Project 2023

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Queen Azalia Rahmawati (16), siswi SMAN 2 Jombang mewakili Indonesia dalam Asian Girls in Action Project 2023 di Taiwan. Ia menjadi bagian dari pelajar dari dari 15 negara yang mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Garden of hope foundation (GOH) tersebut.
Berkesempatan beraudiensi dengan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab diruang Swagata Pendopo Kabupaten Jombang pada Senin (17/7/2023), Queen yang didampingi ibunya Shanti Ramadhani menyampaikan kabar baiknya, sekaligus meminta dukungan terkait partisipasinya sebagai satu-satunya peserta dari Indonesia dalam Asian Girls in Action Project 2023.
Advertisement
Bupati mengapresiasi keberhasilan Queen lolos di seleksi Asian Girls in Action Project 2023.
Sebagai informasi, Asian Girls in Action Project merupakan program yang bertujuan untuk mendukung anak perempuan berusia 14-19 tahun dalam menyelesaikan proyek yang terkait dengan salah satu dari 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Program ini dikelola oleh Garden of Hope Foundation yang aktif mempromosikan Asian Girls Campaign (AGC) dengan fokus pada pemberdayaan dan pendidikan anak perempuan yang bekerja sama dengan International Education and Resource Network (iEARN Taiwan) untuk menyelenggarakan lokakarya Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) baik secara online maupun fisik.
"Sebagai delegasi dari Indonesia dan dari Jombang, saya berharap Queen akan membawa dan menjaga nama Indonesia. Semoga Queen juga menjadi inspirator bagi anak muda di negeri ini. Di Taiwan Queen juga dapat menyosialisasikan bahwa Kabupaten Jombang telah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai," kata Bupati.
Queen merasa bersyukur terpilih dalam kegiatan ini sehingga akhirnya diterima jalur prestasi non akademik di SMAN 2 Jombang.
"Agenda berikutnya saya memiliki kesempatan mengunjungi Taiwan pada 15 Juli ini, sekitar selama seminggu untuk bertukar pikiran dengan remaja lain yang menggunakan PBL dalam proyek mereka, serta untuk belajar dari LSM, perusahaan sosial, dan sektor swasta di Taiwan," ungkapnya
Setelah mengikuti lokakarya dan mengunjungi Taiwan, ia bertekad menerapkan proyek di bulan Agustus dengan anggaran yang diberikan sekitar $400 USD. Ini akan menjadi uji coba proyek dari idenya.
Queen mengusung tema “Transisi (beranjak) dari plastik: Memberdayakan Kaum Muda Untuk Solusi Pengolahan Sampah Yang Berkelanjutan”.
Sebagai langkah awal, Queen terus mengakampanyekan dampak plastik sekali pakai, dan mendorong generasi muda untuk mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan dalam mengurangi konsumsi plastik sekali pakai.
"Pada bulan Oktober, akan ada presentasi online terakhir untuk semua peserta. Para juri akan menilai pembelajaran dan proyek yang telah direvisi, dan memilih 3 proyek sebagai proyek SDG tahunan yang akan menerima dana tambahan. Sebagai satu-satunya peserta dari Indonesia, saya merasa terhormat dan bersemangat atas kesempatan ini," tambahnya.
Tak lupa, Queen juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jombang, sekolah dan pihak terkait yang telah mendukungnya dalam mewujudkan proyek yang berfokus pada SDGs no 12 dan 5 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan Pendidikan Berkualitas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.