Mahasiswa Unsoed Ubah Kulit Durian Jadi Bahan Baku Tablet Kumur

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Ilmu pengetahuan memang tiada batasnya, selama masih berani melakukan ide ide inovasi, semua bisa didapatkan untuk bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satunya adalah pembuatan tablet kumur berbahan dasar limbah kulit durian oleh para mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Banyumas, Jawa Tengah. Mereka adalah Siti Nafingah, Ridha Aisya Zahra, Fatimah Trilatifah, Rafi Ashza Sejati, keempatnya mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsoed, dan satu lagi dari jurusan Fisika bermama Musyarifah.
Advertisement
Kepada TIMES Indonesia, Senin (28/8/2023) Perwakilan tim PKM Unsoed yang diketuai oleh Siti Nafingah mengatakan pembuatan tablet kumur berbahan dasar limbah kulit durian yang menjadi terobosan baru berkhasiat mengurangi plak pada gigi dan bau mulut.
Sementara salah satu dosen yang mengawal inovasi tersebut, Indah Setiawati, SP, MP menjelaskan awal munculnya ide pembuatan tablet kumur dari limbah kulit durian berawal pada melimpahnya sisa konsumsi dari buah durian di Kabupaten Banyumas.
"Sebuah inovasi yang didasari oleh melimpahnya limbah kulit durian di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, karena limbah tersebut dinilai masih memiliki nilai guna sehingga dapat dimanfaatkan yang berkhasiat bagi kesehatan gigi dan mulut, serta memiliki pangsa pasar yang luas,"kata Indah.
Indah mengatakan kulit durian terbukti mengandung senyawa tanin yang berperan sebagai anti bakteri sehingga dapat menghilangkan bau tak sedap pada mulut dan menghilangkan plak gigi.
"Mereka berlima memulai usaha pewujudan inovasi ini dimulai pada akhir bulan Juni, serta akan terus dilakukan penyempurnaan hasil karya hingga akhir bulan November tahun 2023," jelasnya.
Pembuatan tablet kumur yang diberi nama Neodent Mouthwash Tablet dilakukan di Universitas Jenderal Soedirman, tepatnya di laboratorium Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.
Proses ekstraksi tablet kumur berbahan dasar limbah kulit durian diawali dengan proses pengumpulan limbah kulit durian sisa konsumsi, lalu dilakukan proses pemotongan dan pengirisan limbah kulit durian hingga berukuran kecil dan tipis.
"Jadi kita kumpulkan dulu itu kulit durian lalu diiris tipis selanjutnya ialah proses penjemuran dan pengeringan menggunakan sinar matahari dan oven atau tungku api guna menyusutkan kadar air yang terkandung dalam limbah kulit durian," tambahnya.
Selanjutnya sang dosen yang membimbing inovasi tersebut juga mengatakan setelah kering dilakukan proses ekstraksi dan granulasi yang dilanjutkan kembali dengan proses ekstraksi dan pencetakan tablet menggunakan alat, serta langkah terakhir ialah pengemasan dan distribusi produk tablet kumur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |