Pendidikan

Orasi Ilmiah Dihadapan Wisudawan UNEJ, Ali Ghufron Mukti: BPJS Kesehatan Terbuka Sebagai Tempat Penelitian

Sabtu, 09 September 2023 - 16:04 | 42.88k
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti saat memberikan orasi ilmiah dihadapan ratusan wisudawan Unej, Sabtu (9/9/2023). (Foto: Dok. Humas Unej)
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti saat memberikan orasi ilmiah dihadapan ratusan wisudawan Unej, Sabtu (9/9/2023). (Foto: Dok. Humas Unej)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti memberikan orasi ilmiah mengenai pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di hadapan ratusan wisudawan Universitas Jember (UNEJ), Sabtu (9/9/2023).

Ghufron sangat terbuka jika BPJS Kesehatan dijadikan pilihan sebagai tempat penelitian. Pasalnya walaupun core business ada di kesehatan, namun dengan jumah peserta mencapai 262.865.343 orang, lingkup urusan BPJS Kesehatan sangatlah besar meliputi banyak bidang. 

Advertisement

“BPJS Kesehatan kini beda dengan yang lalu, kinerja kami mendapatkan apresiasi dari banyak pihak. Terakhir BPJS Kesehatan mendapatkan penghargaan dari International Social Security Association (ISSA) yang berpusat di Swiss sebagai pelaksana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbaik se-Asia Pasifik 2022. Penghargaan ini menjadi bukti BPJS Kesehatan sudah bertransformasi menjadi pelaksana jaminan kesehatan nasional yang unggul, bahkan menjadi contoh bagi banyak negara lain di dunia,” jelasnya. 

Lebih lanjut, BPJS Kesehatan juga memiliki jurnal ilmiah sendiri yang terbuka bagi peneliti luar untuk mengirimkan karya tulis ilmiah, terutama yang terkait dengan BPJS Kesehatan.

"Oleh karena itu kami mempersilakan mahasiswa dan peneliti Unej bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," imbuh Ghufron. 

Ali-Ghufron-Mukti-2.jpg

Pria yang juga merupakan guru besar di Universitas Gadjah Mada ini juga menjelaskan bahwa layanan BPJS Kesehatan kini telah merambah ke 27 provinsi serta 383 kota dan kabupaten dengan 3 ribu lebih fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta yang terlibat.

“Jika negara sekelas Jerman harus menunggu 127 tahun untuk mewujudkan jaminan kesehatan secara nasional, sementara Korea Selatan butuh 12 tahun maka alhamdulillah Indonesia hanya butuh 10 tahun saja. Target kami di tahun 2024 nanti 98 persen warga Indonesia sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan,” imbuh pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan ini.

Tawaran kerja sama dan penelitian dari BPJS Kesehatan disambut hangat oleh Universitas Jember. Seperti yang diutarakan oleh rektor, Iwan Taruna. Menurutnya, selain sebagai institusi pendidikan tinggi yang menjalankan tugas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, pihaknya sangat berkepentingan dengan BPJS Kesehatan karena memiliki fasilitas kesehatan yang melayani publik internal sekaligus eksternal.

“Apalagi dalam waktu dekat UNEJ akan membangun Rumah Sakit Pendidikan. Tentu saja kerja sama dengan BPJS Kesehatan menjadi keharusan selain bakal menjadi wahana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang memudahkan mobilitas mahasiswa dan dosen mencari tambahan ketrampilan dan pengalaman di dunia kerja,” pungkasnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES