Pendidikan

Pelajar SD Kabupaten Malang Bikin Hackathon di KEK Singhasari, Hasilnya Keren Banget

Kamis, 21 September 2023 - 16:51 | 123.34k
Para pelajar SD Kabupaten Malang ketika bikin Hackathon atau karya IT di KEK Singhasari. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
Para pelajar SD Kabupaten Malang ketika bikin Hackathon atau karya IT di KEK Singhasari. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, MALANG – Para pelajar SD Kabupaten Malang ternyata mahir membuat hackathon atau pengembangan perangkat lunak. Setelah dilatih beberapa hari di KEK Singhasari, mereka dapat menghasilkan karya IT canggih.

Meski suasana pada Kamis (21/9/2023) cukup panas dan matahari siang terik menyengat, tidak menyurutkan antusiasme pelajar SD Kabupaten Malang menimba ilmu di KEK Singhasari. Apalagi mereka mendapat pengalaman baru. Dalam hal ini adalah pengembangan Hackathon.

Ya mereka mengikuti pelatihan Hackathon yang diadakan KEK Singhasari bersama Krya, Pemkab Malang dan juga Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Pelajar SD Kabupaten Malang ini mendapat pelatihan selama tiga hari.

Para pelajar SD Kabupaten Malang ini datang dari berbagai desa maupun kecamatan, bahkan hingga Malang Selatan. Antusiasme mereka mengikuti pelatihan itu cukup beralasan guna mengikuti pelatihan Hackathon tersebut.

Karena belajar coding pemrograman untuk menghasilkan suatu karya IT. Ada banyak karya yang dihasilkan para pelajar SD Kabupaten Malang. Diantaranya robot yang bisa bergerak, hingga miniatur sampah otomatis.

Meski baru mendapatkan pelatihan, mereka tampak tidak kesulitan dalam memahami bahasa pemrograman. Seperti ditunjukan oleh salah satu pelajar kelas 6 SD bernama Muhammad Faiz.

Dalam kesempatan itu, dia membuat miniatur Pemilah sampah otomatis. Hanya selama dua hari, dia mampu membuat karya itu. Tentunya dia sebelumnya mendapat pelatihan terlebih dahulu.

"Coding menggunakan laptop. Ini pemilah sampah otomatis yang bisa membuka sendiri," ujar Faiz kepada TIMES Indonesia, sembari menunjuk karyanya tersebut.

Sebelumnya, dia belum memiliki kemampuan dalam hal IT, cooding, maupun Hackathon tersebut. Namun, berkat latihan selama dua hari, dia bisa menghasilkan karya tersebut.

"Ini bahannya dari kardus yang tidak digunakan. Kemudian dijadikan alat pemilah sampah. Masih ada kendala, tapi Ini bisa diterapkan di sekolah," ucapnya meyakinkan.

Sementara itu penyelenggara acara Nathania Limanto menjelaskan, kegiatan pelatihan ini disuport langsung dari Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. Sedangkan para pelajar ini dilatih membuat karya dari bahan bekas.

"Mereka membawa bahan bekas atau didaur ulang dari rumah masing-masing. Kemudia dirakit menjadi seperti menggunakan teknologi Coding menggunakan laptop atau android," ucapnya di tempat yang sama.

Meski mereka berasal dari wilayah Kabupaten Malang kata dia, ternyata memiliki potensi maupun kemampuan bidang teknologi maupun Coding tersebut.

"Kami memberikan pengetahuan kepada mereka, bahwa laptop, android, maupun gadget tidak hanya digunakan untuk main game. Melainkan bisa dipergunakan menghasilkan suatu karya teknologi yang tentunya juga mengasyikan," sebutnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES