Saccha Box: Inovasi Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang dan Ampas Tebu Karya Mahasiswa UM

TIMESINDONESIA, MALANG – Saat berjalan di jalanan Kota Malang, mungkin Anda akan menemukan gunungan sampah styrofoam yang tersisa dari industri makanan. Namun, sebuah inovasi telah lahir dari kampus Universitas Negeri Malang (UM) yang menjanjikan solusi ramah lingkungan untuk masalah ini.
Dikenal sebagai Saccha Box, produk ini diciptakan dari dua bahan alami yang seringkali dianggap limbah: pelepah pisang dan ampas tebu.
Advertisement
Di balik kreasi ini adalah lima mahasiswa berbakat dari UM. Mereka adalah Zahra Rizki Novitasari, Lalu Nalaina Izzaty Maulida, Nida Astie Nurazizah dari program studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat; Kentza Jayadinata dari program studi S1 Akuntansi; dan Adi Cahyono dari program studi S1 Desain Komunikasi Visual.
Kelimanya bersatu dengan satu misi: menciptakan alternatif untuk styrofoam yang lebih berkelanjutan.
Zahra Rizki, ketua tim Saccha Box, mengungkapkan, mereka terinspirasi oleh tumpukan sampah styrofoam yang semakin hari semakin menumpuk.
"Meski kami ingin menciptakan solusi, pada awalnya kami belum tahu harus menggunakan bahan apa. Namun, setelah menyelami berbagai literatur, mereka menemukan jawabannya," jelas Zahra.
Pelepah pisang dan ampas tebu, yang masing-masing dikenal dengan nama latin musa paradisiaca dan Saccharum officinarum, terbukti kaya akan selulosa dan memiliki serat yang kuat. Kedua bahan ini mampu menjadi fondasi utama pembuatan box makanan yang mereka impikan.
Kelebihan dari Saccha Box tidak hanya terletak pada bahan-bahannya yang biodegradable. Box ini juga bebas dari bahan kimia berbahaya, menjadikannya pilihan yang aman bagi konsumen dan bumi. Tersedia dalam dua ukuran berbeda, Saccha Box kini bisa ditemukan di berbagai industri makanan di Malang dan dijual melalui marketplace.
Namun, perjalanan inovasi ini belum berakhir. "Kami ingin terus berkembang, meningkatkan pasar kami, dan menambahkan variasi ukuran serta model untuk produk kami," kata Zahra.
Sedangkan untuk jangka menengah, tim ini berencana mengoptimalkan produksi dan memperluas jaringan mitra.
Nida Astie Nurazizah menambahkan, "Produk kami dirancang khusus untuk individu atau komunitas yang berkomitmen pada gaya hidup hijau." Dengan semakin banyaknya kesadaran akan keberlanjutan, tidak diragukan lagi Saccha Box akan menjadi pemain utama di masa depan industri makanan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rifky Rezfany |