Syukuran HUT ke-14 TKSK, Relawan Puji Gubernur Khofifah: Beliau Tulus Bekerja dengan Hati

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Khofifah Indar Parawansa merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Gedung Negara Grahadi, Selasa (10/10/2023) malam.
Acara tahunan ini merupakan agenda rutin Gubernur Khofifah. Ia selalu menyempatkan diri merayakan dengan mengundang para Relawan TKSK se-Jawa Timur.
Advertisement
Tasyakuran berlangsung sederhana dan informal, kian mencerminkan kedekatan emosional antara gubernur dengan relawan.
Gubernur berbaur bersama, doa bersama, diskusi dan makan bersama. Tak ada jarak. Duduk lesehan di atas lantai beralas karpet yang sama.
Gubernur Khofifah menyebut mereka, para Relawan TKSK sebagai relawan kemanusiaan yang luar biasa. Sejak ia menjabat sebagai Menteri Sosial RI, tak pernah sekalipun Khofifah melihat mereka menyerah dalam memberikan bantuan pelayanan kepada warga. Gubernur Khofifah pun tak luput mendoakan.
"Semoga diberikan kesehatan, selalu dalam lindungan Allah SWT. Allah tidak tidur, setiap pahala akan tercatat. Mari bersama-sama saling mendoakan semoga sehat selamat," demikian doa Khofifah
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Jatim, Restu Novi Widiani mengungkapkan, TKSK merupakan garda terdepan relawan Dinsos di setiap wilayah.
"Dinsos memang sangat membutuhkan mereka," kata Novi.
Relawan TKSK tersebar di 666 kecamatan di Jatim. Setiap saat selalu siaga ketika menemukan problem sosial di masyarakat.
Relawan TKSK melakukan pendampingan secara keseluruhan. Ada 26 jenis penanganan masalah. Mulai bayi terlantar, orang terlantar, orang yang membutuhkan BPJS Kesehatan tapi belum memiliki akses ketika harus melakukan tindakan medis secepat mungkin dan masalah krusial lain di hadapan mereka.
"Yang ada di hadapan mereka, ya mereka tangani. Tak terbatas pekerjaan mereka untuk bidang apa saja, yang pasti masalah kemanusiaan," ujar Novi.
Teknis penanganan permasalahan di lapangan juga berjalan sangat cepat. Ada satu relawan dalam satu kecamatan. Ada pula koordinator provinsi dan pusat. Percepatan penanganan kasus dilakukan melalui komunikasi grup WhatsApp Jatim Social Care. Mereka juga memiliki tim bernama Tim Reaksi Cepat (TRC).
"Kita cukup menyampaikan ketika ada berita viral atau berita di media apapun kita share ke grup, mereka langsung gerak menuju lokasi berkaitan dengan kabupaten mana, kecamatan mana, langsung by phone atau by WhatsApp mereka berangkat ke lokasi itu," jelas Novi.
Relawan TKSK Kecamatan Wonocolo, Asiana saat menghadiri tasyakuran di Gedung Negara Grahadi, Selasa (10/10/2023) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Tidak perlu waktu lama, mereka bergerak dan melaporkan progress penanganan dan pelayanan penyelesaian.
"Siaga 24 jam. Mana yang diperlukan turun tangan pemerintah, juga garda terdepan di Jatim," ungkapnya.
Di antara semua itu, Relawan TKSK Jatim paling banyak menemukan permasalahan mengenai BPJS Kesehatan ketika memerlukan tindakan medis operasi secepat mungkin.
"Tentu ini memerlukan campur tangan pemerintah, dinas sosial memberikan surat keterangan. Kemudian juga mendaftarkan bagi mereka yang belum memiliki bantuan sosial," katanya.
Begitu pula bagi para penerima bantuan sosial yang belum menerima, Relawan TKSK segera melaporkan ke Dinsos setempat untuk pendataan agar para penerima hak mendapat bantuan tersebut.
Sebagai bentuk apresiasi perjuangan mereka yang tanpa henti, Relawan TKSK mendapat intensif berupa tali asih sebesar Rp500.000 setiap bulan dan diberikan tiga bulan sekali dari Pemprov Jatim.
Kemudian juga mendapat BPJS Ketenagakerjaan yang difasilitasi oleh Pemprov Jatim dengan kesekretariatan di Dinsos Jatim.
Untuk keanggotaan, Relawan TKSK dapat bertugas hingga usia 60 tahun.
"Ada batasnya," kata Novi.
Relawan TKSK memang diusulkan oleh Dinsos dengan rekomendasi dan tes di tingkat kabupaten/kota dan mengantongi SK Kementerian Sosial RI.
"Statusnya mereka juga relawan dari Kementerian Sosial RI tetapi bertugas di Jatim. Juga kita berikan tali asih itu tadi, di pusat juga mereka dapat," katanya.
Asiana, Relawan TKSK Kecamatan Wonocolo Surabaya turut menceritakan selama melakukan pendampingan.
Ada satu potret permasalahan yang selalu ingat ketika melakukan pendampingan di rumah sakit kepada para warga tidak mampu.
"Kita saat dampingi orang sakit di rumah sakit tanpa adanya BPJS kita bisa bantu," ungkapnya.
Selain pendampingan orang sakit, Asiana juga melakukan penyelamatan ODGJ yang kemudian diantar ke Liponsos. Lalu ada juga lansia terlantar.
Ia merasa bangga menjadi Relawan TKSK. Dapat membantu orang-orang di sekitarnya.
Ia banyak tahu permasalahan sosial masyarakat. Mengusap kesedihan menjadi kabar bahagia. Ada kepuasan batin tersendiri.
Asiana sudah 14 tahun menjadi Relawan TKSK sejak Khofifah menjabat Mensos. Atau sejak 2009.
"Ya, sejak Bu Khofifah di Kemensos," kata Asiana.
Kepada Gubernur Khofifah ia mengucapkan terima kasih. "Bu Khofifah itu orang yang luar biasa, ibu yang sangat luar biasa, ibu yang bisa memahami kita. Beliau sabar dengan kita, beliau selalu memberikan semangat. Karena beliau tahu seperti apa kita di lapangan. Beliau selalu membuat kita merasa tersanjung dan sangat menghargai kami dan membuat kita selalu tersenyum saat kita lelah," ujar Asiana.
Tidak dipungkiri kadang kala mereka lelah. Namun Gubernur Khofifah selalu memberikan suntikan semangat dan mengukir senyuman. Sebagaimana tagline Optimis Jatim Bangkit. Jatim Bangkit Terus Melaju.
"Kalau bisa Bu Khofifah jadi gubernur lagi, kalau bisa jadi Wapres. Pasti saya dukung apalagi jadi presidennya Indonesia. Wah, saya dukung sekali. Beliau tulus bekerja dengan hati. Kita terinspirasi dari beliau, jadi berbuat baiklah bergerak berbuat baik kepada siapapun," ungkapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |