Hari Kesehatan Mental Sedunia, Masyarakat Diajak Saling Menguatkan

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2023 dimanfaatkan para mahasiswa di Kota Kediri untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.
Para mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Srawung Psikologi mendorong masyarakat, mulai dari keluarga sampai mahasiswa untuk lebih aware terhadap kesehatan mental.
Advertisement
Peristiwa seperti bullying, bunuh diri dan broken home yang belakangan makin santer terdengar, memiliki kaitan erat dengan kesehatan mental.
"Ini untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, terutama dari teman teman mahasiswa. Karena akhir akhir ini banyak permasalahan terkait kesehatan mental," ujar Koordinator Peringatan Hari Mental Sedunia Komunitas Srawung, Kurniawatis Syafaati, Selasa (10/10/2023) di Taman Sekartaji, Kota Kediri.
Komunitas ini juga mengajak masyarakat untuk saling menguatkan melalui booth curhat. Kaum muda dan pengunjung taman bisa menuliskan isi hati mereka, dan menempelkannya di sebuah banner.
"Teman-teman mahasiswa dan pengunjung bebas untuk menuliskan curhatan, kata kata motivasi atau quote lucu untuk meningkatkan. kebahagiaan mereka," tambahnya.
Anak muda yang biasanya sungkan, untuk menceritakan isi hati kepada keluarga dan teman bisa menyalurkan emosi yang terpendam melalui tulisan. Tidak hanya menguatkan diri sendiri tapi juga membantu mereka yang membaca turut bersemangat.
"Teman-teman bisa melepaskan emosi mereka yang terpendam dalam bentuk tulisan. Juga sebagai penambah semangat untuk mereka yang membaca nantinya," ujarnya.
Selain itu, dengan menggunakan media wayang, komunitas tersebut mengingatkan dampak buruk dari fenomena negatif yang terjadi belakangan. Seperti mudahnya netizen melontarkan kalimat negatif dan hate speech di media sosial.
Kurang lebih 100 orang mahasiswa dari berbagai kampus ambil bagian dalam kegiatan itu. Di antaranya IAIN Kediri, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, dan IIK Bhakti Wiyata Kediri.
Komunitas Srawung Psikologi juga membagikan puluhan bibit tanaman. Pembagian bibit tanaman ini memiliki makna mendalam. "Kami lebih menekankan pada pesannya. Kami ingin masyarakat penerima bibit ini bisa merawat mental mereka seperti mereka merawat pohon itu karena mental yang sehat dapat memberikan manfaat yang banyak seperti pohon yang mereka tanam," kata Kurniawatis Syafaati. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |