Pendidikan

Lima Kejadian Siswa Terjatuh dari Gedung, FSGI: Evaluasi Keamanan Sekolah

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 11:09 | 46.40k
Gedung sekolah di Jakarta, tempat seorang siswa terjatuh dari lantai atas pada September 2023 lalu. (Foto: Antara)
Gedung sekolah di Jakarta, tempat seorang siswa terjatuh dari lantai atas pada September 2023 lalu. (Foto: Antara)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAFederasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat sepanjang Januari hingga awal Oktober 2023 telah terjadi lima kejadian peserta didik jatuh dari atau lompat dari gedung sekolah.

Dari 5 kejadian ini, empat peserta didik mengalami kematian, sementara dua lainnya yang jatuh dari lantai 2 selamat setelah menerima perawatan medis.

Advertisement

Kejadian pertama terjadi pada Januari 2023, di mana seorang siswi SMK Swasta di Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berusia 17 tahun dengan inisial S jatuh dari lantai 4 sekolah, diduga karena bermain-main dengan temannya. Kejadian terjadi pada pukul 15.30 WIB, saat jam pulang sekolah.

Kejadian kedua terjadi pada 5 Mei 2023, di mana seorang siswa bernama BNY ditemukan tewas tergeletak di lapangan voli sekolah setelah diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah. Awalnya dugaan adalah bunuh diri, namun pihak keluarga meminta penyelidikan lebih lanjut, mengklaim adanya kejanggalan dalam kejadian tersebut.

Kejadian ketiga terjadi pada 26 September 2023, di mana seorang siswi SDN di Jakarta Selatan melompat dari lantai 4 gedung sekolah. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan, dengan dugaan awal bahwa siswi tersebut mungkin mengalami perundungan.

Tak lama kemudian, kejadian keempat terjadi pada 9 Oktober 2023, ketika seorang siswa SMPN di Jakarta Barat tergelincir dari lantai 4 gedung sekolah saat jam istirahat dan tewas. Teman-temannya melaporkan bahwa korban keluar melalui jendela kelas yang kemudian terpeleset.

Kejadian kelima terjadi pada 12 Oktober 2023, di mana dua siswa SMAN di kota Bandung terjatuh dari lantai 2 gedung sekolah. Mereka diduga duduk-duduk di pagar pembatas lantai 2 sehingga jatuh.

Kedua siswa selamat setelah menerima perawatan medis, dan insiden ini terjadi saat jam istirahat ketika para guru sedang berkumpul di ruang guru untuk tasyakuran.

Serangkaian kejadian jatuhnya peserta didik dari lantai atas menunjukkan adanya kelemahan dalam pengawasan, terutama selama jam istirahat, dan mengindikasikan bahwa gedung sekolah belum sepenuhnya aman bagi peserta didik.

Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi sistem keamanan di sekolah. FSGI menyampaikan sikap dan rekomendasi sebagai berikut:

  1. FSGI mendesak Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan daerah untuk mengevaluasi sistem keamanan sekolah, termasuk dalam hal aspek fisik dan pengawasan oleh guru, terutama selama jam-jam rawan seperti jam istirahat dan jam pulang sekolah, di mana hampir semua kejadian terjadi.

  2. FSGI mendorong peningkatan keamanan fisik, seperti perbaikan pagar pengaman di gedung sekolah, dan penilaian yang wajar untuk mencegah kecelakaan. Jika pihak sekolah mengabaikan tindakan tersebut, mereka bisa dianggap lalai dalam penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, dan jika terbukti kelalaian, maka ada potensi melanggar hukum.

  3. Terkait dengan teknologi pengawasan, FSGI mendukung pemasangan CCTV di sekolah untuk membantu pengawasan guru piket dan situasi kelas selama jam istirahat. FSGI juga menyarankan agar TV pengawasan ditempatkan di ruang Tata Usaha yang dapat diakses oleh guru piket dan staf sekolah.

  4. FSGI mendorong kepala sekolah untuk membangun sistem pencegahan melalui guru piket di setiap lantai sekolah, sehingga pengawasan terjaga selama jam-jam rawan. Hal ini untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan di lingkungan sekolah. Jika ada kelalaian yang terbukti, pihak sekolah bisa dituduh lalai.

  5. FSGI mendorong Dinas Pendidikan untuk melaksanakan kegiatan psikososial bagi peserta didik, terutama di kelas IX yang mungkin mengalami tekanan. Kesehatan mental peserta didik perlu diperhatikan, dan kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat memperkuat sistem pencegahan dan melindungi peserta didik selama berada di sekolah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES